Penyebab Penyimpangan Sosial

penyimpangan sosialPenyimpangan sosial adalah segala bentuk perilaku yang tidak menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat. Dengan kata lain, penyimpangan adalah tindakan atau perilaku yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang dianut dalam lingkungan baik lingkungan keluarga maupun masyarakat. Penyimpangan terjadi apabila seseorang atau kelompok orang tidak mematuhi norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Penyimpangan terhadap nilai dan norma dalam masyarakat disebut dengan deviasi, sedangkan pelakunya disebut divian.

Ada beberapa penyebab terjadinya penyimpangan sosial antara lain:

  1. Perbedaan status (kesenjangan) sosial antara ki kaya dengan si miskin sangat mencolok mengakibatkan timbulnya rasa iri dan dengki sehingga terjadilah tindak korupsi, manipulasi dan kolusi.
  2. Banyak pemuda yang putus sekolah (drop out) dan pengangguran. Akhirnya mereka mengambil jalan pintas menjadi pengamen atau pengemis jalanan hingga melakukan tindakan kriminal.
  3. Kebutuhan ekonomi yang menginginkan agar serba kecukupan, tanpa harus bersusah payah bekerja, mengakibatkan seseorang mengambil jalan pintas berupa merampok, menondong, menjambret dan lain sebagainya.
  4. Keluagar yang berantakan (broken home) dapat menyebabkan penyimpangan sosial. Sebagai pelampiasan, mereka melakukan kegiatan yang bersifat negatif seperti berjudi, minum minuman keras, mengkonsomsi narkoba, prostitusi dan lain sebagainya.
  5. Pengaruh media massa seperti adanya berita dan gambar-gambar serta siaran TV yang menyajikan tentang tayangan tindak kekerasan dan kriminalitas.
  6. Ketidaksanggupan menyerap norma akan berakibat pada tidak sempurnanya proses sosialisasi yang dijalaninya, sehingga orang tersebut tidak dapat menjalankan perannya dan dapat berperilaku tidak sesuai dengan yang diharapkan.
  7. Akibat kegagalan dan proses sosial. Proses sosialisasi dapat dianggap tidak berhasil apabila tidak mendalami norma dalam masyarakat. Proses sosialisasi pertama kali terjadi dalam keluarga. Keluarga paling bertanggungjawab atas norma dalam masyarakat dan keluarga sendiri. Ketika keluarga tidak berhasil mendidik para anggotanya, maka dapat terjadi penyimpangan

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *