Andai Pacaran itu Haram

fatwa-muiSeandainya saja, Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa bahwa pacaran itu Haram, maka para Jomblo akan berteriak kegirangan. Bukan maksud hati hendak bersenang-senang dalam penderitaan orang lain, tapi ini berarti para Jomblo akan punya banyak saudara sejomblo. Nanti saat ada lebaran Jomblo, bisa jadi pesertanya membludak tidak hanya satu dua orang, tapi bisa ratusan, ribuan, hingga jutaan para jomblo yang berpartisipasi. Dengan banyaknya peserta bisa memenuhi tidak hanya bundaran HI dan sekitarnya melainkan kalau perlu seluruh Ngawi dipenuhi dengan para Jomblo.

Terus bagaimana tanggapan dari orang orang yang pacaran?

Apakah mereka akan menentang fatwa itu?

Atau mereka akan meminta praperadilan?

Mesti barang tentu tidak. Soalnya itu sudah keputusan ulama, bukan keputusan dari penegak hukum negara. Soalnya ini adalah keputusan ulama yang harus dipatuhi oleh umatnya. Sesalah-salahnya ulama itu adalah sebenar-benarnya umat. Ulama itu lebih tahu daripada umat tentang agama. Kamu yang termasuk barisan pacaran harus rela hati untuk melepas status pacaran mu dan ikut berstatus jomblo, atau mau tetap pacaran dan dikatakan kafir?

Itu dikembalikan kepada pribadi masing-masing

Mau ikut para Jomblo

Atau mau dibilang tidak patuh pada ulama dan bisa dikatakan sebagai kafir

Pacaran itu hukumnya haram dalam agama. Pacaran itu cenderung kepada perbuatan zina. Dalam Islam tidak mengenal istilah pacaran. Kalau kalian bukan Islam, boleh saja berpacaran. Ini merupakan salah satu sudut pandang yang mengatakan bahwa pacaran itu haram. Terus ada pihak lain yang menyatakan bahwa pacaran itu tidak haram, tapi lebih baik dijauhi. Pacaran dalam batas-batas kewajaran mungkin masih bisa dimaklumi.

Sebenarnya apa tow pacaran itu???

Menurut kamus bahasa Indonesia, bukan dirujuk dari kamus bahasa Arab,

“Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih”.

Dari pengertian yang disebutkan di atas dapat ditarik benang merahnya bahwa arti sebenarnya pacaran adalah proses perkenalan.

Bukankah Ta’aruf itu artinya juga perkenalan???

Selama ini kita salah persepsi, kalau nggak memang sengaja dibuat salah persepsi, memandang pacaran dari sudut negatif. Pacaran itu harus pegangan tangan, cium-ciuman, berdua-duan hingga perbuatan tidak senonoh lainnya. Tindakan-tindakan yang jauh dari kewarasan inilah yang membuat kesucian kata pacaran dinistakan oleh berbagai pihak yang hatinya sudah termakan rayu bujukan setan. Ya, pacaran itu cenderung kita mudah dipengaruhi oleh Setan. Awalnya sih ya cuman perkenalan, tapi lama – lama sekat antara dua manusia yang berbeda jenis kelaminnya mulai terbiaskan. Seolah-olah, pacaran adalah institusi yang mengesahkan dua insan manusia untuk berbuat sesuka hatinya dengan pacarnya.

Tidak

Sebenarnya pacaran bukan seperti itu

Itu hanyalah penistaan terhadap kesucian pacaran begitu menurut #Pakar Kejombloan

2 Comments

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *