Dampak Perjanjian Gianti
|Pada tanggal 13 februari 1755 Perjanjian Gianti ditandatangani dan VOC mengakui Pangeran Mangkubumi sebagai Sultan Hamengkubuwono I penguasa separuh wilayah Jawa Tengah. Kejadian ini menggambarkan kegagalan kebijakan VOC di Jawa. Sejak campur tangan militer mereka pertama hamper 80 tahun lalu, Belanda berusaha menciptakan stabilitas dengan cara mempertahankan seorang raja di atas tahta Mataram yang akan memerintah seluruh Jawa demi kepentingan mereka. (Ricklef.2007: 221)
Cara yang digunakan Belanda dalam rangka menguasai Mataram pasca Perjanjian Gianti tahun 1755 adalah melaluiā¦.
A. Pemerintahan monarki
B. Pemerintahan langsung
C. Pemerintahan tidak langsung
D. Pemerintahan militer
E. Pemerintahan presidensial
Pembahasan Soal
Pasca meninggalnya Sultan Agung, Amangkurat I sebagai penggantinya melakukan kerjasama dengan VOC. Amangkurat I memerintah dengan sangat kejam sehingga menimbulkan berbagai perlawanan salah satunya perlawanan yang dilakukan pemberontakan Adipati Anom yang dibantu Kraeng Galesung dan Monte Merano, pemberontakan Raden Kadjoran, serta pemberontakan Trunojoyo. Amangkurat I meminta bantuan VOC untuk mengalahkan Trunojoyo. Amangkurat I meninggal dunia kemudian digantikan oleh anaknya, Amangkurat II.
Semasa pemerintahan Amangkurat II, Mataram mengalami kemunduran. Daerah-daearah kekuasaannya banyak yang dikuasai VOC. Bahkan pusat pemerintahan Mataram terpaksa pindah ke Kartasura. Antara Amangkurat II dengan VOC melakukan kerjasama dalam upaya mengatasi berbagai perlawanan yang ada. Mataram harus menyerahkan Semarang dan mengakui monopoli perdagangan yang dilakukan oleh VOC. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan berbagai daerah lain kepada VOC antara lain Bogor, Karawang dan Priangan sebagai imbalan terhadap VOC yang berhasil mengalahkan Trunojoyo. Yang menjadi Sultan selanjutnya adalah Amangkurat III. Pada tahun 1704, Pangeran Puger, paman Amangkurat III, didaulat oleh VOC sebagai Susuhunan Paku Buwono I. Tak senang atas pengangkatan pamannya ini, Amangkurat III bekerja sama dengan Untung Surapati, melawan VOC dan melakukan serangan gerilya
Karena persenjataan yang tak seimbang, akhirnya Amangkurat III harus mengakui kemenangan VOC pada tahun 1708. Pada tahun 1719, Paku Buwono I meninggal dunia dan digantikan oleh Amangkurat IV. Amangkurat IV hanya memerintah selama 7 tahun. Pada tahun 1726 ia wafat, digantikan oleh Paku Buwono II.
Pada masa Paku Buwono ini, terjadi kekisruhan yang dilakukan Sunan Kuning, cucu Amangkurat III. Sunan Kuning menyimpan dendam terhadap keturunan Paku Buwono. Istana Kartasura direbut oleh Sunan Kuning pada tahun 1742. Namun, setahun kemudian istana Kartasura dapat direbut kembali oleh pasukan Cakra Ningrat IV, raja Madura, yang bekerjasama dengan VOC. Sunan Kuning pun menyerah, dan Paku Buwono II diangkat kembali menjadi sultan. Tahun 1746, Paku Buwono II memindahkan pusat pemerintahan ke istana baru di Plered.
Perpecahan Kerajaan Mataram Islam
Perseturuan antara Paku Buwono II yang dibantu Kompeni dengan Pangeran Mangkubumi dapat diakhiri dengan Perjanjian Giyanti tanggal 13 Februari 1755 yang isinya Mataram dipecah menjadi dua, yakni:
- Mataram Barat yakni KesultananYogakarta, diberikan kepada Mangkubumi dengan gelar Sultan Hamengku Buwono I.
- Mataram Timur yakni Kasunanan Surakarta diberikan kepada Paku Buwono III.
Selanjutnya untuk memadamkan perlawanan Raden Mas Said diadakan Perjanjian Salatiga, tanggal 17 Maret 1757, yang isinya Surakarta dibagi menjadi dua, yakni:
- Surakarta Utara diberikan kepada Mas Said dengan gelar Mangkunegoro I, kerajaannya dinamakan Mangkunegaran.
- Surakarta Selatan diberikan kepada Paku Buwono III kerajaannya dinamakan Kasunanan Surakarta.
Pada tahun 1813 sebagian daerah Kesultanan Yogyakarta diberikan kepada Paku Alam selaku Adipati. Dengan demikian kerajaan Mataram yang satu, kuat dan kokoh pada masa pemerintahan Sultan Agung akhirnya terpecah-pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil, yakni:
- Kerajaan Yogyakarta
- Kasunanan Surakarta
- Pakualaman
- Mangkunegaran
Jadi : Cara yang digunakan Belanda dalam rangka menguasai Mataram pasca Perjanjian Gianti tahun 1755 adalah melaluiā¦.C [Pemerintahan tidak langsung]
Untuk materi lebih lengkap tentang PERJANJIAN PERJANJIAN TERKAIT DENGAN VOC DI INDONESIA silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Jikalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih