Jepang pada Masa Keshogunan

shogunSejak pemerintahan Shogun Tokugawa (pada abad ke-17), Jepang melakukan politik isolasi (artinya menarik diri dari pengaruh asing–Barat). Politik isolasi ini mulai dijalankan oleh Iyeyashu Tokugawa (1639) dan diteruskan oleh para penggantinya. Tujuan politik isolasi untuk menjamin tetap tegaknya pemerintahan Shogun dan mencegah masuknya pengaruh asing (Barat). Selama Jepang menutup diri, dunia Barat terus melaju pesat dengan industri dan teknologinya. Untuk itu bangsa-bangsa Barat membutuhkan daerah pasaran hasil industri. Amerika Serikat, merupakan salah satu bangsa Barat yang ingin masuk ke Jepang untuk membuka hubungan dagang.

Minamoto Yoritomo

Pada tahun 1192, Yorimoto menggunakan gelar Shogun. Kata Shogun sebenarnya berarti pemimpin tentara tertinggi. Pada masa pemerintahan Yorimoto menempuh beberapa kebijakan antara lain:

  • Membentuk Shugo yang bertugas sebagai milter dan polisi
  • Membentuk Jito yang bertugas mengurus tanah dan memungut pajak
  • Muncul duel government yakni dualisme dalam pemerintahan yakni pemerintahan sipil dan pemerintahan militer. Pemerintahan sipil dipegang oleh Kaisar, sedangka pemerintahan militer dipegang oleh Shogun.

Shogun Tokugawa

Kebijakan dari Shogun Tokogawa antara lain:

  1. Menempatkan kekuasaan di Yedo
  2. Kedudukan penting diberikan kepada keluarga Tokugawa
  3. Jalan antara Kyoto dan Yedo dijaga dengan ketat
  4. Membuka hubungan dengan bangsa-bangsa Eropa
  5. Mengijinkan missionaries menyebarkan agama di Jepang

Pada masa Shogun Tokugawa ini juga bangsa Jepang kemudian menutup diri dari bangsa Eropa. Hal ini dikarenakan ada kecurigaan bahwa bangsa Eropa bersekongkol untuk menjatuhkan kekuasaan Shogun Tokugawa. Oleh karena itu, kemudian Tokugawa menerapkan politik isolasi terhadap bangsa Eropa.

Pada tahun 1846, Amerika Serikat mengirimkan utusannya ke Jepang di bawah pimpinan Laksamana Biddle, tetapi ditolak oleh Shogun. Pada tahun 1853, mengirimkan lagi utusannya lengkap dengan kapal perangnya di bawah pimpinan Matthew Commodore Perry. Perry menghadap Shogun dan meminta agar Jepang mau membuka kota-kota pelabuhannya untuk perdagangan internasional. Pemerintah Jepang minta waktu untuk memikirkan permintaan Amerika Serikat. Perry beserta rombongan kembali ke Amerika.

Pada tahun 1854, rombongan Perry lengkap dengan tujuh kapal perangnya mendarat lagi di Yedo, dan berhasil memaksa Shogun Iyesada (1853–1858) untuk menandatangani Perjanjian Kanagawa (31 Maret 1854) yang isinya kota pelabuhan Shimoda dan Hokodate dibuka untuk perdagangan asing. Dengan demikian, runtuhlah politik isolasi Jepang sehingga negara tersebut terbuka untuk bangsa asing. Sejak saat itu, Jepang menyadari akan ketinggalannya dengan bangsabangsa Barat. Yang menjadi sasaran kemarahan rakyat Jepang ialah pemerintahan Shogun. Yoshinobu dipaksa turun takhta dan menyerahkan kekuasaannya kepada Kaisar Mutsuhito (Kaisar Meiji) pada tanggal 8 September 1867. Secara resmi Kaisar Meiji memerintah Jepang dari tanggal 25 Januari 1868 sampai dengan 30 Juli 1912.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *