Kekuatan Cinta
|Malam ini di angkringan aku nggak pesan kopi, Yanindra. Bukan karena aku takut menjadi korban seperti mbak-mbak yang mati diracun sianida itu, Yanindra, melainkan kalau aku minum kopi nanti malam nggak bisa tidur. Nggak bisa tidur ku ini bukan dikarenakan memikirkan gemesinnya negeri ini, melainkan karena kopi itu mengandung zat kafeein yang membuat detak jantung lebih cepat. Jadi ternyata bukan mbak-mbak gemes berbaju merah yang duduk di dekat ku itu saja yang bisa mempercepat detak jangungku, Yanindra, tapi juga karena minuman yang bernama kopi.
Aku cukup pesan teh panas, Yanindra. Katanya minum teh itu bisa menyegarkan pikirakan. Teh juga dapat digunakan untuk membuat kulit menjadi bersih dan sehat. Orang Jepang memiliki kebudayaan untuk minum teh bersama, Yanindra. Mereka meluangkan waktu khusus untuk minum teh, dan tehnya pun bukan teh sembarangan, melainkan teh pucuk yang berharga mahal. Kalau orang Indonesia lebih suka ngopi daripada ngeteh, Yanindra.
Oh iya
Saat duduk di angkringan dengan teman-temanku, di sampingku ada mbak-mbak gemes berbaju merah, Yanindra.
Tepat………
Tepat di sampingku, Yanindra
Lengan kami saling bersenggolan.
Tidak ada jarak di antara kami secara fisik, tapi secara hati kami saling terpisahkan.
Mbak-mbak gemes berbaju merah itu pergi ke angkringan dengan seorang laki-laki, Yanindra. Nah betul apa dugaanmu, itu cowok dari mbak-mbak gemes itu tadi. Kalau kamu lihat tampangnya si cowok, benar-benar memancing kerusuhan, Yanindra. mungkin kerusahan lebih besar dari pada tahun 98. Kalau ini zaman normal, mungkin cowok itu orang terakhir setelah aku yang memiliki pasangan. Beruntungnya ini zaman edan, semua bisa terjadi.
Mbak-mbak gemes yang berbaju merah itu cantik, dan seksi, Yanindra. Mukanya manis, (sebenarnya belum aku cicipi sih), hidungnya mancung, rambutnya lurus. Pakaiannya ketat, Yanindra, sehingga nampaklah lekuk tubuhnya. Jangankan patkai, tokoh babi pada film kera sakti, aku yang dari tadi duduk di sampingnya saja sudah menelan ludah berulang kali, Yanindra.
Heuheuheu
Sungguh tidak cocok dengan pacarnya itu, Yanindra. Kulitnya hitam, mukanya berjerawat, model rambutnya entah pemain bola mana yang ditiru, busana yang digunakan trend masa kini tapi sama sekali nggak cocok dengan bentuk fisiknya. Benar-benar pasangan yang nggak serasi. Mungkin ini seperti sinetron si cantik dan si buruk rupa. Wanitanya benar-benar cantik luar biasa, dan laki-lakinya, maaf Yanindra, benar-benar sangat buruk rupa. Melihat hal itu aku dan teman-temanku hanya senyam-senyum kecut, Yanindra. Sungguh beruntungnya masnya bisa mendapatkan mbak-mbak yang gemesin itu. Memang benar, kekuatan cinta mengalahkan segalanya, cinta tidak memandang tampan buruknya pasangan. Tapi cinta suci berasal dari hati, yang mau menerima kekuarangan pasangan masing-masing.
Tidak lama kemudian, mereka selesai dan pulang. Si cowok kemudian membayar ke tukang angkringan. Aku sempat melirik mbak-mbak gemes itu kesusahan untuk berdiri, mungkin terlalu berat bodynya yang semok itu, Yanindra. Body mbak-mbak itu nggak kalah kok dengan body mu, Yanindra. Aku sempat melihat mbak-mbak itu senyum kepada ku. Aku pun membalas senyum itu dengan senyuman termanisku. Wanita itu berdiri di depan ku, memakai sepatu yang berhag tinggi, semakin memperlihatkan keseksiannya.
Si cowok kemudian menggandeng tangan mbak-mbak gemes yang berbaju merah itu kemudian menuju sebuah mobil mewah berwarna hitam yang terparkir tidak begitu jauh dari tempat angkringan. Si cowok membukakan pintu untuk mbak-mbak gemes itu tadi.
Aku dan teman-temanku hanya saling pandang
Dan kemudian kami serantak tertawa terbahak-bahak