Kumis mu itu lho

doni setyawan- donisaurusDi suatu kamar yang cahaya lampunya agak redup. Di sana hanya ada sebuah kasur lantai, kemudian almari baju, dan hiasan tumpukan buku dan beberapa pakaian yang belum di cuci berserakan. Aku, Motis dan Ableh, tiga manusia gembel berada dalam kamar itu. Kami melakukan eksperimen besar, mewujudkan keinginan yang belum tercapai, yakni memiliki kumis. Bermodalkan sebuah spidol warna hitam, kemudian kami menambahkan aksen kumis pada wajah kami. Lho itu kan hal yang wajar, Yanindra. Lelaki yang maco itu adalah lelaki yang berkumis, itu yang ada dalam pikiran aku dan dua orang manusia itu.

Setiap orang memiliki keinginan, Yanindra. Setelah menamatkan sekolah menengah atas, kemudian melanjutkan kuliah, lulus tiga setengah tahun dengan prediket cumlaude, lulus mendapatkan pekerjaan yang bergaji besar. Semua orang memiliki mungkin keinginan yang berbeda, namun sebagian besar, ya itu tadi, Yanindra. Menurutku sih nggak apa-apa, keinginan setinggi langit, asalkan kita mau dan mampu berusaha, Tuhan pastikan memberikan yang terbaik untuk kita. Kalau kita sudah nggak memiliki keinginan, hidup seakan tiada arah. Akan tetapi selama ini, sepanjang sejarah negeri ini, kita menjadi kecanduan harapan, harapan menuju Indonesia yang adil dan makmur.

Tapi keinginan kami pada malam itu tidak muluk-muluk kok, Yanindra. Cukup memiliki kumis saja.

***

Seingatku beberapa tokoh dunia itu memiliki kumis, Yanindra. Masih ingat dalam memoriku, ketika Hitler melakukan holocaust besar-besaran terhadap orang Yahudi. Sesekali the Futher merapikan kumisnya yang ada di bagian atas bibirnya. Gaya kumis Hitler itu khas, Yanindra. kumisnya itu hanya diatas bagian bibir sekitar 3 cm. Bagian sampingnya dicukur, kalau di Indonesia gaya ini ditiru oleh pelawan gogon dan Jojon. Kalau orang-orang bilang kumisnya Chaplin, tokoh comedian dari Inggris.

Banyak tokoh lainnya yang memiliki kumis, Yanindra. Salah satunya adalah Fidel Castro, presiden dari negara Kuba. Sambil menikmati cerutu, Castro merapikan kumis dan jenggotnya. Model kumis yang menumbuhi wajah Castro berbeda dengan Hitler. Castro selain memanjangkan bulu kumisnya penuh, juga memelihara jenggot. Kalau orang-orang kebakaran Jenggot, Castro malah memanjangkan jenggotnya. Saat terjadi invasi ke teluk babi, buktinya jenggot itu semakin lebat saja. Semakin banyak orang di dunia ini tahu akan kehebatan dari Fidel Castro. Kalau di Indonesia, aku pernah lihat orang yang memiliki kumis dan jenggot seperti Fidel Castro. Pak Paloh sambil mengacung-asungkan tangan, dengan nada suara yang mantab, sedang memberikan instruksi kepetugas partainya. Jas dengan bagian dada terbuka sehingga nampak rambut-rambut halus, semakin menambah maconya pak Paloh. Nah setelah ku amati ternyata, kumisnya sedikit banyak mirip miliknya Om Castro dari Kuba. Sayangnya, kumis pak paloh tidak setebal dan selebat dari, kamu, Om Castro.

Aku, Motis dan Ableh memiliki keinginan yang berbeda dalam hal model kumis, Yanindra. Kami tidak saling gontok-gontokan untuk merebutkan model kumis, kami juga tidak sampai bersitegang dalam memilih model kumis. Nggak seperti orang-orang yang sedang berebut kekuasaan, kamu sudah menunjukan sebuah kedewasaan. Aku memilih model kumis ditambah jenggot seperti Om Castro, sedangkan Motis memilih model seperti Bang Roma, nah yang Ableh ini agak berbeda. Sebagai seorang lelaki yang pada saat itu tidak digandrungi banyak wanita, Ableh memiliki model Kumis mirip dengan kucing. Kalau tokoh dunia yang memiliki kumis seperti itu namanya yakni Nietzshe yang pernah membuat statement “Tuhan telah mati dalam masyarakat modern”. Serius, Yanindra, model kumis seperti itu aku tertawakan dengan Motis. Padahal seingatku Ableh itu takut kucing lho, Yanindra.

Tapi nggak usah takut dengan lelaki yang memiliki kumis, Yanindra. Entah kebetulan atau kesengajaan, menteri pemuda olahraga selama tiga periode ini juga memiliki kumis, lho Yanindra. Masih ingatkah kamu dengan Pak Andi, yang dulunya jadi juru bicaranya pak Presiden,yang kemarin itu tersangkut kasus korupsi. Terus ingatkan kamu dengan Pak Roy yang merupakan pakar informatika menjadi menteri olahraga. Yang beberapa waktu lalu menggemparkan negeri ini gara-gara lupa lirik lagi Indonesia Raya. Lha yang sekarang pak Imron yang membuat para anggota PSSI kebakaran kumis, dikarenakan membekukan matapencaharian mereka. Semuanya itu berkumis, Yanindra.

Kalau nggak salah, bapakmu juga berkumis, iya kan Yanindra???

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *