Mirip

mirip- donisaurusHai apa kabar Yanindra? sudah lama ya kita nggak berjumpa. Kalau nggak salah sudah hampir setahunan kita nggak berjumpa. Aku masih ingat ketika kita bertemu dulu, kita berdebat seru membahas calon presiden saat itu. Kamu berbicara menggebu-gebu mendukung jagoanmu, sedangkan aku hanya berbicara lirih. Bukannya aku pesimis dengan pilihanku saat itu, Yanindra. akan tetapi aku nggak mampu banyak berbicara karena aku terpesona dengan caramu berbicara. Aku tersihir dengan kata-kata yang kamu keluarkan dari mulut manismu. Saat terakhir kita bertemu kita juga sedikit membahas tentang Dia.

Dia lelaki yang kamu jumpai pada saat di Candi Sukuh. Salah satu peninggalan Kerajaan Hindu terbesar di Jawa. Peninggalan candi yang menimbulkan sebuah tanya besar, yang hingga kini mungkin belum terpecahkan. Bentuknya unik, tidak seperti candi-candi umumnya di Indonesia melainkan mirip dengan candi-candi peninggalan dari suku-suku yang ada di benua Amerika. Apa itu menandakan kebenaran teori bahwa orang-orang asli Amerika itu nenek moyangnya berasal dari Indonesia???

Entahlah, Yanindra.

Ngomong-ngomong soal mirip, kamu pernah bilang aku mirip dengan Dia. Oh nggak cuman kamu saja, Yanindra. tapi kebanyakan orang di tanah ibu pertiwi ini mengatakan hal yang sama, aku itu mirip dengan Dia. Awalnya sih aku nggak percaya, Yanindra. Tapi setelah memperhatikan foto itu, aku sedikit agak yakin kalau aku agak mirip dengan Dia. Agak mirip itu nggak semuanya mirip, Yanindra. Agama yang diturunkan oleh Tuhan itu sebagian besar agak mirip, tapi nggak sama. Agama-agama tersebut sejatinya mengajarkan kebenaran, tapi dengan ritual peribadatan yang berbeda.

Aku dan Dia itu sebenarnya sudah kenal lama, Yanindra. Bahkan sebelum aku kenal kamu, aku sudah mengenal Dia. Bahkan mungkin sebelum aku terlahir di dunia, aku sudah mengenal Dia. Aku dan Dia memiliki hubungan yang baik-baik saja, Yanindra. Dia tahu kalau aku dan kamu beberapa kali pernah bertemu. Aku sudah izin kepadanya, Yanindra. Aku yakin Dia tidak cemburu. Tidak cemburu itu bukan tanda tidak cinta, Yanindra. Tidak mudah cemburu itu menandakan Dia itu sangat yakin kepadamu dan kepadaku. Bukankan itu yang dicari dalam menjalin hubungan, saling yakin???

Kamu pasti sering merasakan agak kemiripan dari aku dan Dia, Yanindra. Maka dari itu, kamu sering ngajak aku ketemu, saat Dia sedang sibuk dengan kegiatannya. Mesti kamu juga merasakan apa yang aku rasakan, Yanindra. Sering aku merasa kalau aku itu Dia. Kadang kamu mesti sering melihat aku ada pada dirinya, dan kamu sering melihat Dia ada padaku. Kalau Dia pemberi, akupun juga pemberi. Kalau Dia pengasih, akupun juga pengasih, kalau Dia penyayang akupun juga penyayang. Aku dan Dia memiliki banyak agak kemiripan.

Dia ada dalam hidupku, aku ada dalam hidupnya. Dari cara Dia tersenyum, kamu akan menjumpai hal yang sama padaku. Kalau kamu memandang aku dan Dia dari segi hitam, kamu akan menemukan hitam. Sedangkan kalau kamu memandang kami dari sudut terang, kamu akan menemukan terang yang sama. Sifat-sifatnya ada pada sifat-sifatku. Aku dan Dia lebih dari saudara kembar. Kamu perhatikan saja, Yanindra, orang kembar mesti memiliki tidak sedikit perbedaan. Tapi kalau aku dan Dia, meski kami tidak kembar, kami memiliki banyak kesamaan.

Ada kesamaan pasti juga ada perbedaan, Yanindra. Dia tidak memiliki kumis dan jenggot seperti yang aku miliki. Kumis dan jenggotku sengaja aku panjangkan ini bukan seperti orang-orang yang katanya demi agama, Yanindra. Akan tetapi kumis dan jenggotku ini mempertegaskan kalau aku adalah laki-laki. Karena selama ini banyak orang-orang yang memanggilku dengan sebutan mbak atau buk, padahal itu adalah sebutan untuk perempuan.

Kamu jangan sampai salah lho, Yanindra. Aku adalah Aku dan Dia adalah Dia. Meski kami memiliki beberapa kemiripan tapi kami bukanlah maklhuk yang satu. Kamu harus tetap dan selalu mencintai Dia lebih dari mencintai apapun di dunia ini.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *