Perjuangan Sultan Syarif Kasim II dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia
|Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin atau Sultan Syarif Kasim II (1893-1968) merupakan Sultan dari Kerajaan Siak. Sultan Syarif Kasim II dinobatkan menjadi raja Siak Indrapura pada tahun 1915 ketika berusia 21 tahun. Kesultanan Siak merupakan salah satu Kesultanan yang terletak di Sumatera.
Sultan Syarif Kasim II memiliki sikap bahwa kerajaan Siak berkedudukan sejajar dengan Belanda. Berbagai kebijakan yang Sultan Syarif Kasim II lakukan pun kerap bertentangan dengan keinginan Belanda. Pada masa kolonial Belanda, Sultan Syarif Kasim II mendirikan sekolah dasar di Riau yang terkenal dengan nama Madrasah Taufiqiyah al Hastimiah. Istri dari Sultan Syarif Kasim II juga ikut mendirikan sekolah perempuan di Riau yang bernama Latifa School.
Berikut ini peranan dari Sultan Syarif Kasim II dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia natara lain:
- Memberikan dukungan dan kesetiaan terhadap pemerintah Indonesia
- menyerahkan harta senilai 13 juta gulden untuk membantu perjuangan RI. I
- Membentuk Komite Nasional Indonesia di Siak,
- Membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Barisan Pemuda Republik di Siak.
- mengadakan rapat umum di istana serta mengibarkan bendera Merah-Putih
- mengajak raja-raja di Sumatera Timur lainnya agar turut memihak republik.
- mensuplai bahan makanan untuk para laskar.
- menyerahkan kembali 30 % harta kekayaannya berupa emas kepada Presiden Soekarno di Yogyakarta bagi kepentingan perjuangan.
- Menolak untuk bekerjasama dengan Belanda dengan hadiah akan mendapatkan jabatan
Sultan Syarif Kasim II tetap memilih untuk bergabung dengan Indonesia. Atas jasanya tersebut, Sultan Syarif Kasim II dianugerahi gelar Pahlawan. Nasional oleh pemerintah Indonesia. nama Sultan Syarif Kasim II kemudian dijadikan nama bandara di Pekanbaru.

Untuk materi tentang tokoh tokoh integrasi bangsa silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Kalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih