Perundingan yang mengambalikan Yogyakarta sebagai ibukota
|Perundingan yang berhasil mengembalikan Yogyakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia dan pembebasan Soekarno-Hatta, serta para menteri tahanan Belanda, ialah perundingan… .
A. Roem – Royen
B. Linggarjati
C. Renville
D. Komisi Tiga Negara
E. Malino
Pembahasan:

Perundingan Roem Royen (1949) diprakarsai komisi PBB untuk Indonesia atau UNCI/United Nations Comissions for Indonesia. Hasil dari Perundingan Roem Royen antara lain menyetujui kembalinya Pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta, penghentian tembak menembak, dan akan melaksanakan KMB
Linggarjati (1947) salah satu isinya Belanda mengakui secara de facto wilayah Indonesia meliputi Jawa Sumatera dan Madura. Linggarjati diingkari oleh Belanda dengan melakukan Agresi Militer Belanda I.
Renville (1948) merupakan perundingan setelah Belanda melakukan agresi militer Belanda I. Perjanjian Renville diprakarsai oleh Komisi Tiga Negara yang terdiri dari Australia wakil dari Indonesia, Belgia wakil dari Belanda, dan Amerika Serikat yang ditunjuk keduanya. Hasil dari Renville antara lain wilayah Indonesia semakin sempit daripada hasil linggarjati selain itu tentara Indonesia harus hijrah menuju wilayah yang dikuasai Indonesia. Perjanjian Renville diingkari Belanda dengan melakukan Agresi Militer Belanda II.
Sedangkan Konferensi Malino (1946) merupakan upaya Belanda untuk membentuk negara Indonesia Timur.
Kunci jawaban:
Perundingan yang berhasil mengembalikan Yogyakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia dan pembebasan Soekarno-Hatta, serta para menteri tahanan Belanda, ialah perundingan… . A. Roem – Royen