Agresi Militer Belanda I
|Aksi polisionil I yang dikenal dengan Operasi Produk direncanakan oleh Jenderal Simon Hendrik Spoor untuk menduduki wilayah terpenting secara ekonomis di Jawa Barat dan Yogyakarta tanpa mengganggu Yogyakarta
SEBAB
Yogyakarta pada masa revolusi merupakan pusat pemerintahan Indonesia yang diakui oleh pemerintah Belanda
Pembahasan Soal
Agresi Militer Belanda I atau yang disebut Belanda sebagai “Aksi Polisionil I” merupakan serangan terbuka Belanda kepada Indonsia. Agresi Militer Belanda I terjadi pada tanggal 21 Juli 1947 merupakan pengingkaran Belanda terhadap hasil Perundingan Linggarjati. Belanda menguasai tempat-tempat penghasil sumber daya alam dan pabrik-pabrik sehingga operasi ini juga disebut operasi Produk. Belanda mengeklaim bahwa serangan tersebut untuk melindungi produk-produk perkebunan Belanda di Indonesia.
Akan tetapi pada dasarnya Agresi Militer Belanda I memiliki tujuan:
- Dalam bidang politik, Agresi Militer Belanda I ditujukan untuk mengepung ibu kota Indonesia saat itu yakni Yogyakarta, serta menghilangkan de facto Republik Indonesia
- Dalam bidang ekonomi, Agresi Militer Belanda I ditujukan pada perebutan daerah penghasil makanan seperti beras di daerah Jawa Barat dan Jawa Timur dan bahan ekspor perkebunan di Jawa Barat, Jawa Timur, serta pertambangan di daerah Sumatera
- Agresi Militer Belanda I juga ditujukan untuk menghancurkan Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Reaksi dunia internasional terhadap Agresi Militer Belanda I adalah pembentukn Komisi Tiga Negara (KTN) yang diprakarsai oleh PBB.
Jadi pernyataan “Aksi polisionil I yang dikenal dengan Operasi Produk direncanakan oleh Jenderal Simon Hendrik Spoor untuk menduduki wilayah terpenting secara ekonomis di Jawa Barat dan Yogyakarta tanpa mengganggu Yogyakarta” adalah BENAR, dan sebab “Yogyakarta pada masa revolusi merupakan pusat pemerintahan Indonesia yang diakui oleh pemerintah Belanda” juga benar akan tetapi tidak memiliki hubungan maka dipilih opsi (B)