Bentuk Muka Bumi Indonesia

bentuk muka bumiBerdasarkan letak geologis wilayah Indonesia merupakan pertemuan dari berbagai lempeng dunia. Hal ini menyebabkan berbagai hal yang mengakibatkan terjadinya perubahan permukaan bumi. Secara garis besar perbedaan muka bumi diakibatkan oleh pergerakan muka bumi (diastropisme). Pergerakan kerak bumi disebabkan oleh adanya tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari dalam bumi. Sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari luar.Tenaga endogen meliputi tektonisme (Patahan dan Lipatan), vulkanisme dan seisme (gempa bumi). Sedangkan tenaga eksogen sebagai contoh adalah pengikisan (erosi bisa oleh air, angin, gelombang, gletser dan organisme), pelapukan (pelapukan fisik, kimiawi dan pelapukan biologis), dan pengangkutan material. Akibat tenaga tersebut membuat permukaan bumi tidak rata. Bentuk permukaan bumi yang ada di Indonesia antara lain:

Gunung dan Pegunungan

gunung semeruGunung adalah bagian permukaan bumi yang berbentuk kerucut atau kubah yang berdiri sendiri  dan terdiri atas satu puncak tertinggi yang dibatasi lereng. Tipe gunung di dunia dibagi menjadi 3 tipe yaitu

  • Tipe kerucut (gunung api strato)

Bentuknya seperti kerucut dan memiliki lereng curam. Magma yang dikeluarkan sangat kental dan lengket serta aliran magma lambat. Memiliki daya letus yang tinggi (eksplosif). Contoh gunung tipe kerucut: gunug takubanperahu (Jawa Barat), gunung Semeru (Jawa timur) dan Gunung Merapi (Jawa tengah).

  • Tipe prisma (gunung api perisai)

Gunung tipe prisma memiliki puncak yang lebar dan lereng yang landai. Megma yang dikeluarkan berbentuk cair bersuhu tinggi dan aliran sangat cepat. Ferkuensi letusan lumayan sering. Contoh Gunung: gunung api Mauna Lao di Kepulauan Hawai.

  • Tipe corong (gunung api Maar)

Gunung tipe corong memiliki bentuk seperti corong dan dikelilingi dengan dinding yang terjal. Gunung tipe corong saat terjadi erupsi mengeluarkan magma yang kental dan menuruni lereng.  Saat meletus terjadi letusan yang sangat dahsyat. Contoh gunung:Gunung Bromo di Jawa Timur.

Gunung berapi yang masih aktif perlu selalu diwaspadai sewaktu-waktu akan meletus. Beberapa tanda ketika sebuah gunung berapi akan meletus (Pravulkanik): (1) Suhu udara di sekitar gunung dan pegunungan yang biasanya relative rendah, tiba-tiba naik. (2) Banyak tumbuhan yang kering, (3) Binatang yang tinggal di gunug akan melakukan migrasi ke bawah. (4) Kadang-kadang terjadi gempa-gempa kecil

Saat gunung api meletus akan mengeluarkan berbagai macam benda.  Pergerakan magma dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Intrusi Magma

Intrusi magma adalah aktivitas magma atau pergerakan magma di dalam lapisan listosfer yang tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma disebut juga plutonisme. Bentuk-bentuk intrusi magma antara lain Batholit (batuan beku), Lakolit (magma yang menyusup membuat lapisan atasnya menjadi naik), Sill (lapisan magmas tipis yang menyusup di atas lapisan batuan di atasnya berbentuk datar).

  • Ekstrusi Magma

Intrusi Magma adalah kegiatan magma yang mencapai permukaan bumi. Menurut bentuknya, ektrusi magma dibagi menjadi ekstrusi sentral, ektrusi linier dan ekstrusi areal. Bahan-bahan yang dikeluarkan saat terjadi erupsi meliputi bahan padat(eflata), bahan cair dan bahan gas. Eflata meliputi batu berongkah besar (bom), batu kecil (lapili), kerikil, pasir dan debu. Bahan cair meliputi lava dan lahar serta lumpur dan debu bercampur air. Sedangkan bahan gas yang dikeluarkan adalah berupa gas belerang, gas beracun dan uap air.

Potensi bahaya gunung meletus mungkin terjadi, hal ini disebabkan Indonesia dikelilingi banyak gunung berapi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan sebelum gunung meletus adalah

  • Periksa peprlengkapan darurat
  • Siapkan masker dan kacamata
  • Pelajari jalur evakuasi

Dataran Tinggi

dataran tinggiAdalah suatu daerah berbentuk datar di peprmukaan bumi yang mempunyai ketinggian lebihdari 500 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi memiliki suhu udara yang sejuk dengan tanah yang subur sehingga cocok digunakan untuk daerah pertanian. Terdapat kjenis dataran tinggi yang memiliki  puncak datar dan cukup luas yang disebut Plato. Contoh dataran tinggi di Indonesia antara lain: Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Dieng dan Dataran Tinggi Malang.

Penduduk di daerah pegunungan yang memiliki suhu dingin, mempunyai pola makan dan berpakaian berbeda dengan daerah lain. Penduduk dataran tinggi banyak mengkonsumsi makanan yang hangat dan berpakaian tertutup dan tebal. Rumah di daerah pegunungan biasanya berventilasi sedikit dan atapnya terbuat dari seng. Penduduk di sekitar dataran tinggi memiliki mata pencaharian sebagai berikut 1) peternak, 2) petani, 3) pekerja perkebunan, 4) pekerja pertukangan, 5) pedagang. Bencana alam yang sering terjadi di daerah dataran tinggi adalah tanah longsor. Tanah longsong dipengaruhi banyak hal, antara lain, katakteristik, bebatuan, tingkat kelandaian tanah dan hujan.

Dataran Rendah

dataran rendahDataran rendah merupakan daerah datar yang memiliki ketinggian yang hampir sama. Dataran rendah cocok digunakan sebagai wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan industri dan sentra bisnis. Pada dataran rendah terdapat heteroginitas mata pencaharian penduduk yang diantaranya petani, buruh tani, pedagang hasil bumi, peternak, perajin alat-alat rumah tangga dan pertanian, buruh musiman, perkerja jasa, wiraswasta, pedagang dsb.

Bencana alam yang sering mengamcam penduduk di dataran rendah adalah banjir, gempa bumi dan tsunami. Berikut ini upaya untuk mencegah banjir:

  • Membuang sampah pada tempatnya
  • Membersihkan saluran air
  • Membuat sumur resapan
  • Mencegah penebangan pohon di daerah hulu sungai

Daerah Pantai

pantai pangandaranDaerah pantai adalah batas antara wilayah daratan dengan lautan. Penduduk di sekitar pantai erat kaitannya dengan kegiatan perikanan dan kelautan misalnya menangkap ikan, budidaya ikan, mutiara, rumput laut dan udang, pembuat tambak garam, jasa pariwisata. Penduduk di sekitar pantai memiliki ciri kulit gelap, berbicara keras, pandai berenang. Rumah di daerah pantai memiliki ventilasi danyak dan atap terbuat dari genting tanah.

Daerah pantai juga tidak luput dari bencana alam yaitu abrasi, gempa bumi dan tsunami. Tsunami disebabkan oleh adanya gempa bumi di dasar laut. Tanda-tanda akan terjadi tsunami:

  • Air laut surut secara tiba-tiba
  • Tercium bau garam yang menyengat
  • Muncul buih-buih air yang sangat banyak
  • Terdengar suara ledakan yang sangat keras dari arah laut
  • Terlihat gelombang hitam tebal memanjang di garis cakrawala

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *