Invasi Teluk Babi

teluk babiInvasi Teluk Babi (di Kuba dikenal pula sebagai Playa Girón sesuai dengan pantai di Teluk Babi tempat pendaratan pasukan penyerbu) adalah sebuah pendaratan yang direncanakan dan didanai oleh Amerika Serikat dan dilakukan oleh orang-orang Kuba di pembuangan di Kuba barat daya untuk menggulingkan pemerintahan Fidel Castro pada 1961. Peristiwa ini menandai klimaks tindakan anti-Kuba oleh AS. Ketegangan AS-Kuba telah bertumbuh sejak Castro menggulingkan rezim diktator militer sayap kanan Jenderal Fulgencio Batista yang didukung AS pada 1 Januari 1959.

Kuba merupakan salah satu negara yang terletak di Amerika Tengah. Negara kepulauan yang dekat dengan Amerika Serikat ini kaya dengan sumber daya alam, salah satunya adalah tebu. Amerika Serikat memiliki kepentingan di negara Kuba. Amerika mendukung pemerintahan Batista dengan imbalan Amerika Serikat dapat memonopoli perkebunan di Kuba. Akan tetapi hubungan antara Amerika Serikat dengan Kuba merenggang akibat jatuhnya pemerintahan Batista oleh kaum revolusioner yang dipimpin oleh Fidel Castro.

Fidel Castroyang berpaham sosialis memiliki kebijakan yang sangat merugikan Amerika Serikat. Kamapenye pemerintahan Fidel Castro adalah memakmurkan masyarakat Kuba, hal ini mendapatkan halangan dengan dikuasainya perekonomian Kuba oleh pihak asing, yakni Amerika Serikat. Oleh karena itu kemudian Kuba melakukan program nasionalisasi perusahaan asing yang di Kuba. Hal ini mengusik bisnis Amerika Serikat di Kuba.

Kemudian disusunlah rencana untuk menggulingkan pemerintahan Fidel Castro di Kuba. Amerika Serikat mulai khawatir kalau Kuba semakin kuat dan memihak kepada lawan mereka, Uni Soviet. Hal ini dikarenakan pada saat itu sedang terjadi perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet. Amerika Serikat melatih orang-orang Kuba yang tidak sepaham dengan Fidel Castro. Fidel Castro menyingkirkan banyak orang yang merupakan sisa sisa dari rezim pro Batista. Pelatihan dilakukan di Amerika Serikat.

Pada 17 April 1961, sekitar 1.500 Brigade Pelarian Kuba yang dilengkapi dengan persenjataan Amerika mendarat di pantai selatan Kuba di Teluk Babi. Mereka berharap akan mendapatkan dukungan dari penduduk setempat, dan bermaksud melintasi pulau itu ke Havana. CIA mengasumsikan bahwa invasi itu akan menimbulkan pemberontakan rakyat melawan Castro. Namun, operasi itu telah dinantikan oleh Castro, dan dalam mengantisipasi serangan itu, pemerintah menangkapi sejumlah besar orang Kuba anti-Castro.

Setelah pertempuran selesai pada 21 April, korban di pihak pasukan penyerbu adalah 104 orang. Sisanya tertangkap. Tawanan perang sejumlah 1.209 orang itu kemudian diseret ke pengadilan singkat, beberapa dieksekusi dan sisanya divonis hukuman 30 tahun penjara. Melalui perundingan yang dilaksanakan selama 20 bulan dengan AS, Kuba melepaskan para tawanan itu dengan imbalan bantuan makanan dan obat-obatan senilai 53 juta dollar AS. Sedangkan perkiraan jumlah korban dipihak Kuba jauh lebih banyak. Diyakini bahwa korban mencapai tidak kurang dari dua ribu korban jiwa – baik yang terbunuh, luka, maupun hilang dalam tugas.

Fidel CastroAkibat kegagalan ini, Direktur CIA, Allen Dulles, Wakil Direktur CIA, Charles Cabell, dan Wakil Direktur Operasi, Richard Bissell, dipaksa mengundurkan diri. Ketiga orang ini bertanggung jawab atas perencanaan operasi di CIA. Namun, pemerintah AS tetap melanjutkan operasi-operasi rahasia yang tidak kompeten di Kuba, dan belakangan melakukan Proyek Kuba untuk “menolong Kuba menggulingkan rezim Komunis itu.” Ketegangan kemudian memuncak kembali dalam Krisis Misil Kuba tahun 1962. Kegagalan invasi teluk Babi ini membuat sosok Fidel Castro semakin mendunia.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *