Latar belakang timbulnya Renaissance

renaissanceZaman Renaisans (bahasa Inggris: Renaissance) adalah sebuah gerakan budaya yang berkembang pada periode kira-kira dari abad ke-14 sampai abad ke-17, dimulai di Italia pada Abad Pertengahan Akhir dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Adanya zaman Renaisans tidak bisa dilepaskan dari adanya Abad Pertengahan[1]. Abad Pertengahan sering disebut sebagai dark age atau abad kedelapan[2]. Kaitan sangat erat antara Renaisans dengan Abad Kegelapan di Eropa.

Perubahan-perubahan yang terjadi akibat upaya untuk keluar dari kondisi Abad Pertengahan menjadi latar belakang langsung munculnya Renaissance, sebagai berikut:

  1. Adanya dominasi gereja dalam segala aspek kehidupan masyarakat baik itu bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya[3].
  2. Kebebasan berpikir yang sangat dikekang. Hal ini disebabkan karena doktrin yang menyatakan bahwa menyelidiki alam sama halnya menyelidiki kekuasaan Tuhan yang dianggap dosa.
  3. Kehidupan sosial masyarakat Eropa yang tidak lagi mau terbelenggu oleh ikatan gereja yang mengedepankan surgawi (Scholastik). Mereka memalingkan diri dari kehidupan akhirat kepada keduniaan sehingga pengaruh gereja merosot. Kehidupan materialistis semakin berkembang mendesak kehidupan keagamaan.
  4. Masyarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota dagang dan kota industri, menjadi buruh dengan tujuan berusaha merubah kehidupan ekonomi ke arah yang lebih baik. Petani-petani yang pada Abad Pertengahan setia mengerjakan tanah para bangswan feodal, kini hilang berganti dengan golongan masyarakat baru yang disebut buruh pabrik.
  5. Berkembangnya faham Rasionalisme yang mengutamakan kebenaran akal dan pikiran. Kehidupan. Rasionalisme atau gerakan rasionalis adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama
  6. Munculnya raja-raja yang menginginkan kekuasaan yang bebas dari pengaruh gereja seperti Raja Philippe IV (Perancis) dan Raja Henry VIII (Inggris)
  7. Munculnya kaum borjuis sebagai kelompok baru yang kaya dan mampu menyaingi kaum bangsawan. Kelompok borjuis yang menguasai perdagangan tidak suka pada kelompok bangsawan dan gereja, sehingga hanya mau membayar pajak kepada raja. Akhirnya raja kembali memegang kekuasaan politik tertinggi yang ditaati perintahnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
  8. Naskah-naskah ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno dijumpai kembali oleh masyarakat Barat, dibawa oleh ilmuwan yang lari dari Konstantinopel[4] ke Italia setelah Konstantinopel jatuh ke tangan Turki.
  9. Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya sistem stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi fokus pada kemajuan diri sendiri. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme[5] menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.

[1] Abad Pertengahan adalah periode sejarah yang terjadi di daratan Eropa yang ditandai sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional, dimulainya penjelajahan samudera, kebangkitan humanism, serta reformasi gereja dengan dimulainya Renaissance pada tahun 1517. Abad Pertengahan adalah abad kebangkitan religi di benua Eropa dikarenakan pada masa klasik masalah agama dianggap sebagai sihir. Abad Pertengahan, Eropa mengalami kemunduruan dalam bidang intelektual. “Credo et intelligem” kayiknan mengungguli pemikiran

[2]Petrarch mengatakan “di tengah kesalahan bersinar seorang genius, mata mereka melihat dengan tajam meskipun dikelilingi oleh kegelapan yang sangat pekat”.

[3] Kekuasaan absolute negara dan pusat pusat kesejahteraan masyarakat saat itu dipegang oleh Geraja dan Kerajaan, dengan pajak sistem Feodalisme berdasarkan tafsir mereka  sendiri dalam bidang agama. Setiap individu tidak berhak berpendapat, yang berhak mengeluarkan pendapat adalah para ahli agama.

[4]Jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan Turki Usmani merupakan musibah yang membawa berkah bagi bangsa Eropa. Hal ini dikarenakan setelah kekalahant tersebut, pikiran orang-orang Eropa menjadi terbuka.

[5] Humanisme merupakan aliran yang gemar mempelajari dan menghayati bahasa dan kesusastraan Yunani dan Romawi Kuno.

Untuk materi lebih lengkap tentang PEMIKIRAN DAN PERISTIWA PENTING DI EROPA SERTA PENGARUHNYA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Jikalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih

One Comment
  1. Avatar