Ringkasan Materi Sejarah Indonesia

Kata Sejarah berhasal dari bahasa Arab yakni “Syajarotun” yang berarti pohon. sejarah dikenal dengan istilah history (Inggris) , histoire (Perancis) , storia (Italia) , semuanyan berasal dari bahasa yunani yaitu historia yang artinya orang pandai sementara dalam bahasa Belanda sejarah disebut dengan geschiedenis (terjadi), dalam bahasa jerman disebut geschichate (sesuatu yang terjadi). Bapak sejarah dunia : Herodotus

Ciri peristiwa sejarah antara lain:

  1. Unik artinya peristiwa sejarah terjadi satu kali
  2. Abadi artiya peristiwa sejarah tidak akan pernah berubah
  3. Penting artinya menyangkut hajat hidup orang banyak

Konsep periodesasi adalah pembabakan waktu dalam sejarah yang bertujuan mempermudah pemahaman sejarah.

Konsep kronologi adalah urutan waktu dalam peristiwa sejarah. Konsep kronologi diperlukan agak tidak terjadi anakronis yakni melompat lompat waktu.

Konsep Kusalitas yakni sebab akibat antara peristiwa yang satu dengan yang lain terdapat keterkaitan.

Kronik merupakan catatan perjalanan yang ditulis oleh para musafir.

Hakekat dan ruang lingkup sejarah:

  1. Sejarah sebagai peristiwa diartikan sebagai peristiwa masa lampau manusia yang benar-benar terjadi (histoire realita), sehingga hanya terjadi satu kali saja , yaitu pada saat kejadiannya sedang berlangsung, sehingga tidak mungkin terjadi lagi pada masa-masa selanjutnya. Ciri utama dari Sejarah sebagai peristiwa adalah abadi unik dan penting.
  2. Sejarah sebagai kisah (histoire reite) , dapat diartikan sebagai rekontruksi peristiwa masa lampau oleh manusia masa kini melalui berbagai fakta dan fenafsiran. Sejarah sebagai kisah sifatnya akan subjektif karena tergantung pada interpretasi atau penafsiran yang dilakukan oleh penulis sejarah.
  3. Sejarah sebagai ilmu yaitu ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau manusia. Sejarah sebagai ilmu sama dengan ilmu-ilmu lainnya . sejarah sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: empiris, mempunyai obyek : sama seperti disiplin ilmu lain, sejarah mempunyai obyek, teori dan metode
  4. Sejarah sebagai seni dapat menuntun kita kepada realitas bahwa pelaku sejarah adalah manusia yang memiliki intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa tersendiri. Konsep Manusia, Ruang dan Waktu

Konsep berfikir diakronis (kronologis) dalam ilmu sejarah

Sejarah itu diakronis maksudnya memanjang dalam waktu sedangkan ilmu sosial itu sinkronis (menekankan struktur) artinya  ilmu sosial meluas dalam ruang. Melalui pendekatan diakronis sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B, misalnya perkembangan Sarekat Islam di Solo pada tahun 1911-1920; terjadinya Perang Dipenogoro antara tahun 1925-1930; dan Revolusi Fisik di Indonesia pada tahun 1945-1949.

Konsep berfikir sinkronis (dimensi ruang) dalam sejarah

Sinkronis berarti meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Sedangkan melalui pendekatan sinkronis, sejarah menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu. Misalnya : Penggambaran ekonomi di Indonesia pada tahun 1998, disini penggambaran sejarah hanya menganalisis struktur dan fungsi ekonomi pada keadaan di tahun 1998 saja

Konsep perubahan / berkelanjutan dalam ilmu sejarah

Perubahan adalah peristiwa atau kejadian yang membuat perbedaan. Perubahan bisa terjadi secara cepat atau yang dikenal dengan nama Revolusi, juga terjadi perubahan secara lambat (Evolusi). Contohnya perubahan politik dunia dan Indonesia akibat adanya bom atom di Hirosima dan Nagasaki yang membuat Jepang menyarah kepada Sekutu.

Kerberlanjutan merupakan keadaan yang telah berlangsung lama. Contohnya Wangsa Sailendera yang berkuasa di Jawa selama kurang lebih 250 tahun. Kerbelanjutang berlangsung secara garis lurus sampai terjadi perubahan sehingga berlangsung secara zig zag.

Tahap-tahap Penelitian Sejarah:

  1. Heuristic yakni mengumpulkan dan mencari sumber sejarah
  2. Verifikasi atau kritik yakni pengujian sumber sejarah
  3. Interpretasi yaitu tahap penafsiran atau analisis data
  4. Historiografi yakni tahap penulisan kembali peristiwa sejarah.

ZAMAN PRA AKSARA

Kehidupan zaman paleolithikum, mesolithikum, neolithikum, megalitikum dan zaman logam

Zaman pra aksara berdasarkan arkeologi atau alat yang ditinggalkan dibagi menjadi 2 zaman yakni (1) zaman batu dan (2) zaman logam. 

Zaman batu dibagi menjadi 4 zaman yakni:

  1. Paleolitikum atau zaman batu tua. Cirinya antara lain : manusia hidup berpindah pindah (nomaden); alatnya masih kasar; manusia hidup dari berburu dan mengumpulkan makanan (food gathering), hidup secara berkelompok, alatnya berupa kapak genggam atau kapak perimbas, alat serpih, alat alat dari tulang; manusia pendukung Pithecanthropus. Kebudayaan pendukung Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.
  2. Mesolitikum  atau zaman batu madya atau tengah.Cirinya antara lain: hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan; tinggal di gua gua karang (abris souche roche), kjokkenmodinger (sampah dapur) berupa tumpukan kulit kerang yang membatu; menemukan api; mendapatkan pengaruh kebudayaan  Bacson Hoabinh, alat yang ditinggalkan flakes, alat dari tulang, kapak Sumatra, manusia purba pendukung yakni Homo Wajakensis dan Homo Soloensis. Kebudayaan Toala, Sumatra, dan Kebudayaan Sampung/Ponorogo.
  3. Neolitikum  atau zaman batu muda/baru. Cirinya yaitu: alatnya sudah dihaluskan, hidup menetap (sedenter) membuat rumah, hidup dari bercocok tanam dan berternak, terdapat pembagian kerja, pemilihan kepala suku (primus interperes), alat yang ditinggalkan antara lain kapak persegi, kapak lonjong, alat alat obsidian, mata panah, gerabah; sudah mengenal sistem kepercayaan animism (percaya pada roh) dan dinamisme (percaya pada benda benda); manusia pendukung proto melayu.
  4. Megalitikum  atau zaman batu besar. Alat alat yang ditinggalkan berhubungan dengan sistem kepercayaan antara lain Menhir berupa tugu batu; dolmen yaitu meja batu menaruh sesaji; punden berundak yakni bangunan secara bertingkat tingkat untuk memuja roh nenek moyang, waruga yaitu kubur batu berbentuk kubus, sarkofagus yaitu kubur batu yang terbuat dari batu utuh dan ada tutupnya

Zaman Logam atau Perundagian merupakan zaman dimana terdapat keahlian yakni teknik pembuatan logam. Terdapat dua teknik pembuatan logam yaitu Bivalve yang terbuat dari batu, dan A Cire Perdue terbuat dari cetakan lilin. Manusia pendukung dari zaman logam yakni Bangsa Deutro Melayu. Perdagangan dilakukan secara barter. Dipengaruhi oleh Kebudayaan Dongson dari Vietnam. Alat logam yang ditinggalkan antara lain Nekara untuk upacara memanggil hujan, moko yaitu nekara kecil yang digunakan untuk mas kawin; kepak perunggu, bejana perunggu, patung perunggu.

Asal- usul nenek moyang bangsa Indonesia (melanesoid, proto, dan deutro melayu)

Terdapat beberapa teori terkait asal usul nenek moyang Indonesia antara lain:

  • Teori Nusantara yang diungkapkan oleh Moh Yamin yang menyatakan nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia . Hal ini didasarkan pada banyaknya fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia.
  • Teori Champa yang diungkapkan oleh K. Himly menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Champa berdasarkan kesamaan bahasa.
  • Teori Yunan yang menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan Cina Selatan.
  • Teori Afrika yang menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Afrika.

Proto Melayu

Jalur perpindahan dari Yunan menuju wilayah Indonesia dibagi menjadi dua rute yakni rute barat dan rute timur. Jalur barat dari Yunan ke Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara kebudayaan yang dibawa adalah kapak persegi. Sedangkan jalur timur dimulai dari Teluk Tonkin menyusuri pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, Sulawesi, Maluku, Papua sampai Australia dengan membawa kebudayaan kapak Lonjong. Keturunan bangsa Proto Melayu misalnya saja suku bangsa Batak, Dayak dan Toraja. Bangsa Proto Melayu sudah bermukim secara menetap, dengan berternak dan pengolahan tanah secara sederhana.

Deutro Melayu

Persebaran Deutro Melayu menempuh jalur barat dengan membawa kebudayaan Dongson dari Vietnam. Kebudayaan Dongson merupakan bebudayaan yang menghasilkan alat-alat dari perunggu seperti kapak corong (kapak perunggu), nekara, moko dan perhiasan dari perunggu. Bangsa Deutro Melayu memilih tinggal di daerah pesisir, muara dan sungai yang merupakan daerah yang subur. Deutro Melayu sudah bercocok tanam lebih modern dibangindkan Proto Melayu. Deutro Melayu sudah mengenal irigasi. Bangsa Indonesia sekarang yang merupakan keturunan dari bangsa Deutro Melayu adalah suku bangsa jawa, Madura, Menado dan Melayu.

Hasil-hasil budaya masyarakat pra-aksara Indonesia

  • Kapak perimbas yang digunakan dengan cara digenggam untuk berburu
  • Serpih bilah (flakes)
  • Alat alat dari tulang
  • Kapak Sumatra (Sumatralith)
  • Beliung persegi yang digunakan untuk bercocok tanam
  • Kapak lonjong digunakan untuk bercocok tanam
  • Mata panah
  • Gerabah
  • Alat alat dari kayu
  • Menhir yaitu tugu batu yang digunakan untuk memuja roh nenek moyang
  • Pundek berundak bangunan bertingkat untuk memuja roh nenek moyang.
  • Kubur batu
  • Waruga  yaitu kubur batu berbentuk kubus
  • Sarkofagus yaitu kubur batu yang terbuat dari batu utuh dengan memiliki tutup.
  • Dolmen yaitu meja batu yang digunakan untuk menaruh sesaji
  • Arca
  • Nekara bentuknya seperti gendera yang digunakan untuk upacara memanggil hujan.
  • Moko yaitu nekara yang berukuran kecil yang digunakan untuk mas kawin
  • Kapak Perunggu
  • Perhiasan

Proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu/Buddha/ Islam ke Indonesia

Terdapat teori tentang masuknya agama Hindu di Indonesia:

  1. Teori Brahmana diungkapkan oleh J.C Van Leur yang menyatakan bahwa agama Hindu di Indonesia dibawa oleh para Brahmana. Hal ini didasarkan dalam agama Hindu hanya para Brahmana yang boleh mempelajari kitab weda.
  2. Toeri Ksatria diungkapkan oleh R.C. Majundar yang berpendapat, bahwa munculnya kerajaan atau pengaruh Hindu di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum ksatria dari India. Para prajurit diduga melarikan diri dari India dan mendirikan kerajaan-kerajaan di Kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya.
  3. Teori Waisya oleh N.J. Krom yang mengatakan bahwa kelompok yang berperan dalam dalam penyebaran Hindu-Buddha di Asia Tenggara, termasuk Indonesia adalah kaum pedagang. Terjadi interaksi antara pedagang India dengan Indonesia.
  4. Teori Arus Balik oleh F.D.K Bosch yang lebih menekankan pada peranan bangsa Indonesia sendiri dalam proses penyebaran kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Artinya, orang-orang di Kepulauan Indonesia terutama para tokohnya yang pergi ke India

KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

Kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia antara lain:

Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu pertama di Indonesia yang terletak di tepi Sungai Mahakam, Kutai Kalimantan Timur. Sumber sejarah berupa Prasasti Yupa yang menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Raja raja yang memerintah di Kutai;

  1. Kudungga
  2. Aswawarman mendapatkan julukan wangsakarta yakni pendiri dinasti
  3. Mulawarman yang merupakan raja terbesar Kerajaan Kutai

Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara terletak di Jawa Barat. Pada catatan Fa Hien disebutkan adanya Kerajaan To-Lo-Mo. Adapun sumber sejarah dari Kerajaan Tarumanegara yaitu:

  1. Prasasti Ciareteun mengenai adanya telapak kaki raja Purnawarman yang dianggap titisan Dewa Wisnu
  2. Prasasti Kebon Kopi tertera telapak kaki Gajah Airawata
  3. Prasasti Jambu mengenai kondisi masyarakat Tarumanegara
  4. Prasasti Tugu yakni pembuatan saluran air gomati
  5. Prasasti Pasir Awi berisi keagungan raja Purnawarman
  6. Prasasti Munjul yang berisi kondisi masyarakat Tarumanegara

Raja terbesar dari Kerajaan Tarumenagara adalah Raja Purnawarman.

Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya bercorak Budha yang terletak di Sumatera. Merupakan Kerajaan terbesar di Indonesia pada saat itu. Hal ini dikarenakan kerajaan sriwijaya letaknya strategis di tepi selat Malaka, memiliki angkatan luat yang kuat. Kerajaan Sriwijaya bercorak maritim yang hidup dari pengusaan atas laut dan perdagangan. Raja terbesar dari Sriwijaya adalah Balaputradewa. Sumber dari Kerajaan Sriwijaya antara lain:

  1. Prasasti Kedukan Bukit mengenai kemenangan Dapunta Hyang dalam menunggukkan Minangatamwan.
  2. Prasasti Talang Tuo mengenai pembuatan taman Srikesetra atas perintah Dapunta Hyang
  3. Prasasti Telaha Batu mengenai kutukan raja bagi yang tidak taat
  4. Prasasti Kota Kapur penaklukan Sriwijaya terhadap negeri Jawa
  5. Prasasti Karang Berahi mengenai penguasaan atas Jambi dan daerah pedalaman lainnya
  6. Prasasti Ligor mengenai penguasaan di daerah Malaka dan penguasaan atas Funan
  7. Prasasti Nalanda mengenai pembangunan asrama di Nalanda oleh raja Balaputradewa.

Berita dari Cina yaitu catatan dari I Tsing yang pernah bekerjasama dengan pendeta Sriwijaya yakni Sakyakirti. Runtuhnya kerajaan Sriwijaya disebebkan oleh: (1) mendangkalnya sungai musi, (2) mendapatkan serangan dari kerajaan lain seperti Colamandela, Medang Kamulan, Singasari, dan Kerajaan Majapahit; (3) banyak daerah yang melepaskan diri. Peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya antara lain Candi Muara Takus.

Kerajaan Mataram Kuno/ Mataram Hindu-Budha

Terletak di Jawa Tengah dengan raja pertama yakni Sanjaya. Kerajaan Mataram Kuno terbagi menjadi dua dinasti yakni Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Dinasti Sailendera yang beragama Budha. Terjadi perkawinan politik antara Rakai Pitakan (Dinasti Sanjaya) dengan Pramodiawardani (Dinasti Sailendera. Adapun Prasasti tentang Kerajaan Mataram Kuno antara lain:

  1. Prasasti Canggal mengenai pemerintahan raja Sanjaya yang mendirikan sebuah lingga.
  2. Prasasti Balitung/ Mantyasih mengenai nama nama raja Kerajaan Mataram Kuno dan juga pemberian tanah oleh Dyah Balitung kepada patihnya.
  3. Kitab Parahyangan mengenai asal usul raja Sanjaya

Mpu Sindok kemudian memindahkan pusat Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur salah satu penyebabnya adalah adanya bencana alam gunung Merapi meletus. Mpu Sindok kemudian mendirikan Dinasti Isyana di Jawa Timur.Kemudian berdirilah Kerajaan Medang Kamulan.

Adapaun peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno

  • Candi bercorak Budha antara lain Candi Kalasan, Candi Sewu, Candi Sari, Candi Pawon, Candi Mendut, dan Candi Borobudur
  • Candi bercorak Hindu antara lain Kompleks Candi Gedong Songo, Kompleks Candi Dieng (Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Arjuna, dsb), Candi Prambanan, Candi Sambisari, Candi Ratu Boko, dsb.

Kerajaan Singasari

Terletak di sekitar Malang Jawa Timur. Raja yang memerintah di Kerajaan Singasari antara lain:

  1. Ken Arok
  2. Anusapati
  3. Tohjaya
  4. Ranggawuni
  5. Kertanegara

Raja pertama Singasari adalah Ken Arok yang berhasil mengalahkan Kertajaya atau Dandang Gendis yang merupakan raja dari Kediri pada peristiwa Ganter (1222). Raja terbesar dari Kerajaan Singasari adalah Kertanegara. Salah satu upayanya adalah dengan melakukan ekspedisi Pamalayu. Kertanegara juga menolak untuk tunduk kepada Cina pada masa Kaisar Kubilai Khan. Runtuhnya Kerajaan Singasari dikarenakan serangan dari Jayakatwang (Kediri).

Peninggalan Kerajaan Singasari antara lain berupa candi yaitu Candi Jago, Candi Kidal, Candi Jawi dan Candi Singasari. Adapun patung-patung yang berhasil ditemukan sebagai hasil kebudayaan Kerajaan Singasari, antara lain Patung Ken Dedes sebagai Dewi Prajnaparamita lambang dewi kesuburan dan Patung Kertanegara sebagai Amoghapasa.

Kerajaan Majapahit.

Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya yang merupakan menantu Kertanegara dari Kerajaan Singasari. Majapahit diperkirakan berpusat di Mojokerto Jawa Timur. Raja dari Kerajaan Majapahit antara lain:

  1. Raden Wijaya
  2. Jayanegara; muncul banyak pemberontakan antara lain Ranggalawe, Nambi, Sora dan yang terbesar adalah Kuti
  3. Tribuanatunggadewi; timbul pemberontakan Sadeng dan Keta di daerah Besuki, tetapi dapat dihancurkan oleh pasukan Gajah Mada yang kemudian ditunjuk sebagai Maha Patih. Gajah Mada kemudian mengucapkan Sumpah Palapa
  4. Hayam Wuruk dengan patihanya Gajah Mada. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk terjadi Perang Bubat, yakni terbunuhnya raja Pajajaran yang akan menikahkan anaknya dengan Hayam Wuruk.
  5. Wikramawardhana. Pada masa pemerintahannya terjadi Perang Paregreg (Perang Saudara) melawan Bhre Wirabhumi yang merupakan anak dari selir Hayam Wuruk.

Kerajaan Majapahit runtuh disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: adanya Perang Paregreg, banyak daerah yang melepaskan diri, tidak ada pengganti yang sepadan raja Hayam Wuruk dan patih Gajah Mada, berkembangnya agama islam yang kemudian mendirikan Kerajaan Demak.

Peninggalan Kerajaan Majapahit antara lain: Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca yang menceritakan raja raja Singasari dan Majapahit, serta perjalanan raja Hayam Wuruk berkunjung ke daerah yang dikuasai; kitab Sutasoma karya Mpu Tantular yang menceritakan riwayat Sutasoma; Kitab Arjunawiwaha karya Mpu Tantular dan Kitab Kunjarakarna. Candi Panataran, Candi Bajarang ratu, Candi Tikus,  Candi Sukuh, Candi Cetho, Candi Tigawangi, Candi Surawana, Candi Jabung, dan Gapura Bajang Ratu

Akulturasi kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan asli Indonesia

Unsur-unsur kebudayaan Hindu–Buddha dari India tersebut tidak ditiru sebagaimana adanya, tetapi sudah dipadukan dengan unsur kebudayaan asli Indonesia sehingga terbentuklah unsur kebudayaan baru. Contohnya adalah bentuk Candi di Indonesia merupakan perpaduan dengan kebudayaan Megalitikum yakni Punden Berundak. Cerita Ramayana dan Mahabarta terdapat tokoh Punakawan yang tidak ditemukan dicerita aslinya. Fungsi Candi di Indonesia selain untuk beribadah juga untuk makam raja. Pada relief candi Borobudur terdapat riwayat hidup Budha dengan lingkungan alam Indonesia seperti rumah panggung dan burung merpati.

MASA KERAJAAN ISLAM

Berikut ini Teori tentang masuknya Islam ke Indonesia:

  • Teori Gujarat oleh Snouck Hurgronje. Teori Gujarat/India dibuktikan dengan kesamaan batu nisan Sultan Malik Al Saleh dengan batu nisan di Gujarat.
  • Teori Mekah/Arab oleh Hamka. Bukti Teori Mekah yakni adanya perkampungan Arab/Pekojan di pantai barat Sumatera, mazhab syafii, serta gelar sultan di samudera pasai yakni “al malik”.
  • Teori Persia oleh Husein Djajadiningrat. Dasar Teori Persia yakni adanya perayaan hari asyura (10 Muharram) dengan upacara Tabuk. Pengejaan huruf Arab: baris atas disebut Jabar, bawah disebut Ajer, dan depan disebut Pes.

Saluran-saluran masuknya Islam antara lain : (1) perdagangan, (2) tassawuf, (3) kesenian, (4) dakwah, (5) pendidikan, (6) pernikahan. Islam kemudian berkembang pesat di Indonesia. Faktor yang mempengaruhi berkembang pesatnya Islam yakni:

  • masuk Islam mudah yakni membaca syahadat
  • Islam tidak mengenal kasta
  • Islam disebarkan dengan cara damai, salah satunya melalui budaya
  • runtuhnya Kerajaan Majapahit

Di Indonesia tumbuh berbagai Kerajaan Islam antara lain : Kerajaan Perlak, Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Aceh, Kerajaan Demak, Kerajaan Banten, Kerajaan Mataram, Kerajaan Banjar, Kerajaan Gowa-Tallo, Kerajaan Ternate, Kerajaan Tidore, dsb.

Akulturasi kebudayaan Islam dengan kebudayaan asli Indonesia

Contoh bentuk akulturasi kebudayaan Islam dengan kebudayaan Indonesia antara lain : bentuk kubah masjid yang beratap tumpang dan biasanya berjumlah ganjil, masjid di Indonesia tidak dilengkapi dengan menara melainkan dengan bedug atau kentongan. Terdapat karya sastra yang bercorakan islam seperti Babad, Hikayat, Suluk dan Primbon. Bentuk wayang serta nama nama dalam cerita wayang yang sudah diubah sesuai dengan masyarakat Indonesia.

Materi di atas merupakan rangkuman dari materi Sejarah Indonesia Kelas X

Baca:

Kisi kisi USBN Sejarah Indonesia 2020 klik DI SINI

No Comments

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *