Sayembara
|Kemarin itu sempat terbesit dalam bayangku untuk mengadakan sayembara, Yanindra. Bukan, bukan sayembara untuk memadamkan api itu. Walaupun aku juga turut prihatin dengan keadaan negeri ini, aku nggak sampai menyalahkan presiden, kok Yanindra. Mosok akibat hutan dibakar yang bakar bukan presiden terus presiden yang disalahkan, kan nggak masuk akal. Kalau semuanya presiden, mbok ya hapus saja jabatan gubernur, walikota atau apapun pejabat dibawahnya. Lha wong itu kan salah mereka sendiri, kenapa bakar hutan kalau takut kena asap. Sayembara ku ini bukan untuk mencari siapa yang bisa menjadi pemadam kebakaran, melainkan mencari pacar untuk bisa membakar cinta dalam hatiku.
Betul Yanindra, itu nggak wajar.
Biasanya para pria yang mencari wanita. Mana mungkin bunga dekati kumbang. Selama ini dongeng sebelum tidur sebagian besar menceritakan ada seorang pangeran tampan yang menaiki kuda putih mencari kekasih hatinnya yang entah dimana. Setelah melewati perjalanan panjang penuh dengan perjuangan, akhirnya sang pangeran yang tampan ketemu dengan putri cantik jelita, dan akhirnya menikah. Cerita itu yang diyakini sampai saat ini bahwa kaum lelakilah yang harus mengejar cinta dari seorang wanita. Kenapa emansipasi tidak diterapkan dalam hal ini ya Yanindra???
Cerita tentang wanita yang mengejar cinta dari seorang lelaki yang aku ketahui cuman dalam cerit ande-ande lumut, Yanindra. Kebanyakan kisah masa lalu menceritakan perjuangan laki-laki dalam mendapatkan hati wanita yang dipuja. Kamu masih ingat cerita bandung-bondowo yang mengejar-ngejar cinta roro jonggrang, Yanindra? atau kisah tentang Sangkuriang yang mencintai Dayang Sumbi? Kalau mencari kisah cinta dari luar negeri ada kisah Rahwana yang menculik dewi Sinta, semua itu bertema lelaki yang mengejar-ngejar mbak-mbak gemes.
Beda cerita dengan Ande-ande lumut Yanindra.
Kisah seorang remaja yang sangat tampan yang menjadi banyak rebutan para gadis. Ande lumut tidak perlu berjalan jauh, datang dengan menaiki kuda putih, mencari cinta sejatinya. Ande lumut cuman tinggal duduk di rumah kemudian menyeleksi setiap perempuan yang datang ke rumahnya. Andaikan Ande-ande lumut itu mewarisi watak pejabat saat ini, mesti semua wanita akan dipilih untuk menjadi istrinya. Untung ande ande lumut tidak seperti para pejabat yang berwatak penjahat, yang sudah punya istri sah, malah melakukan perselingkuhan,. Untung ande-ande lumut hidup pada masa lalu, Yanindra. Jadi ande-ande lumut hanya memilih satu wanita saja.
Kisah-kisah zaman dahulu seperti itu, Yanindra. Biasanya seorang raja yang mencarikan suami untuk putrinya mengadakan sebuah sayembara. Sayembara untuk para raja-raja dari negeri lain. Ini kaitannya dengan politik kekuasaan, Yanindra. Tidak mungkin seorang rakyat sipil ikut dalam sayembara tersebut. Kamu masih ingat dengan Adipati Karna yang ditolak ikut sayembara gara-gara Karna hanya seorang anak tukang kusir???
Selebaran sudah dibuat
Sayembara ini aku lakukan bukan gara-gara terpaksa aku harus melepas status jombloku, Yanindra. Bukan karena aku sudah mulai merasa jenuh dengan pertanyaan “kapan om punya pacar”??, bukan itu Yanindra, alasanku punya pacar adalah untuk bisa mengajariku bahasa Inggris. Kemarin aku mau ikut tes bahasa Inggris, Yanindra. Aku sangat optimis untuk gagal, sehingga aku urungkan untuk mengikuti tes tersebut. Kadang manusia seperti itu, Yanindra, takut akan kegagalan meski belum mencoba. Itu yang aku alami kemarin.
Oleh karena itu kemudian aku berpikir, kalau aku punya pacar yang pinter bahasa Inggris, mesti setiap smsan atau ketemu bicaranya pakai bahasa Inggris. Sehingga tidak langsung aku akan belajar bahasa Inggris, dan pada akhirnya aku bisa menguasai bahasa Inggris. Ini sebenarnya kesalahan pada masa laluku, Yanindra. Kesalahan masa laluku yang mengartikan secara sempit tentang arti nasionalisme. Memakai bahasa Inggris yang bukan bahasa nasional itu tidak mencerminkan seorang yang punya rasa nasionalisme tinggi, itu pikirku dulu Yanindra. Jadi dulu, salah satu pelajaran yang tidak aku sukai adalah bahasa Inggris, dan yang paling aku sukai adalah sejarah.
Tapi kini semua berubah, Yanindra. Kalau memakai produk dari luar disebut tidak nasionalis, semua orang di negeri ini bisa jadi tidak memiliki rasa nasionalis. Alat otomotis hingga alat-alat elektronik canggih yang digunakan semua orang itu adalah produk luar. Buah-buahan di mal-mal itu sebagian besar adalah produk luar. Film-film di televisi itu kebanyakan dari luar. Terus apa yang produk dari dalam, Yanindra?? Maka kemudian definisi nasionalisme dalam diriku mengalami perluasan, Yanindra. Kalau dulu orang yang memiliki sifat nasionalis adalah orang yang mau mengusir kolonialisme dari tanah ibu pertiwi. Kalau dulu orang yang dikatakan nasionalis adalah orang yang memakai produk dalam negeri. Sekarang sudah tidak lagi Yanindra, orang yang nasionalis adalah orang yang tidak membakar hutan yang membuat anak-anak kecil mengidap penyakit kispa..
Pada selebaran itu aku tulis dicari pacar dengan toefel 600..
Mau daftar, Yanindra???