Shih Huang Ti dari Dinasti Chin

Salah satu kaisar dari Dinasti Chin adalah Shih Huang Ti. Pada masa ini seluruh Cina berhasil dipersatukan. Shih Huang Ti memegang kendali pemerintahan sejak usia 13 tahun. Ada beberapa sebab kenapa pada masa Shih Huang Ti mampu mempersatukan Cina antara lain memiliki kondisi wilayah yang sangat strategis, dan memiliki banyak ahli tata negara. Beberapa kebijakan dari Shih Huang Ti antara lain:

1. Di bangun Great Wall atau yang terkenal dengan tembok raksasa Cina. Panjang tembok kurang lebih 6.450 km. tujuan dibangunnya tembok ini adalah untuk menahan serangan dari bangsa bar bar.
2. Menghapuskan feodalisme[1] dan membentuk pemerintahan yang bersifat sentralitis. Seluruh Cina dibagi menjadi daerah-daerah propinsi yang masing masing dikuasai oleh gubernur.
3. Mengadakan pembakaran terhadap buku buku kuno karya Confusius[2], kecuali buku-buku tentang pertanian, pengobatan dan ramalan.
4. Mengadakan penyeragaman tulisan-tulisan di seluruh Cina
5. Mengadakan penyeragaman ukuran-ukuran timbangan, perkakas pertanian, ukuran roda dan lain sebagainya
6. Membuat jalan-jalan raya yang menghubungkan pusat dan daerah-daerah, membuat jembatan dan saluran air.
7. Untuk menjaga supaya tidak terjadi pemberontakan dari daerah, maka benteng-benteng di daerah dimusnahkan.

Sumber:

Leo Agung S. 2002. Sejarah Asia Timur 1. Salatiga: Widya Sari Press Salatiga

[1] Sistem pemerintahan feudal adalah sistem sosial atau politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan atau sistem sosial yang mengagung-agungkan pangkat jabatan bukan karena prestasi. Feodalisme biasanya diwariskan secara turun temurun.

[2] Confusius atau Kung Fu Tzu merupakan salah satu pemikir hebar yang lahir pada masa Dinasti Chou (1222 – 221 BC) . pokok ajaran Confusius adalah Li, Rend an I. Li adalah adat istiadat, yakni orang-orang harus mengetahui dirinya dan menempatkan diri pada tempatnya. Ren adalah peri kemanusiaan, dan I adalah perikeadilan.