Faktor-faktor Penjelajahan Samudera

penjelajahan samuderaIndonesia merupakan sebuah negara yang terletak di kawasan Asia bagian tenggara. Indonesia adalah suatu Negara yang membentang dari sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote. Negara kepualaun terbesar di dunia ini sejak zaman dahulu telah menjadi magnet bagi bangsa lain untuk berkunjung ke tanah ibu pertiwi. Posisi yang strategis ditambah dengan kekayaan alam yang luar biasa membuat bangsa ini terkenal hingga pelosok dunia. Pada awalnya orang-orang belum mengenal Indonesia, mereka hanya tahu ada suatu tempat penghasil rempah-rempah. Rempah-rempah di Indonesia ditemukan sebagian besar di Maluku.

Pada awalnya para pedagang barat membeli rempah-rempah di kota Konstantinopel. Rempah-rempah pada saat itu menjadi barang primadona pada saat itu. Harga rempah-rempah saat itu sebanding dengan harga emas. Pala, lada, cengkeh dsb merupakan contoh dari tanaman rempah-rempah. Tanaman rempah-rempah oleh bangsa barat digunakan sebagai bahan obat, penghangat tubuh nabati dan sebagai penyedap makanan. Di Kota Konstantinopel lah bangsa barat mendapatkan rempah-rempah. Rempah-rempah dibawa oleh pedagang India dan Cina. Namun kondisi perdagangan di Konstantinopel berubah drastis setelah kota tersebut berhasil dikuasai oleh bangsa Turki Usmani yang dipimpin oleh Muhammad Al Fatih pada tahun 1453. Orang Turki mempersulit orang-orang Eropa untuk berdagang di kota tersebut.

Oleh karena itu, bangsa Eropa memindahkan focus untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah (spice island) yang kata orang terletak di bumi belahan timur. Banyak factor yang mendorong terjadinya penjelajahan samudera yang dilakukan oleh bangsa Eropa diantaranya adalah semangat 3G yaitu Gold, Glory, dan Gospel. Semangat ini mulai muncul sebagai dampak dari adanya Revolusi Industri di Inggris. Pada saat itu berkembanglah paham merkantilisme yang mana Negara menumpuk kekayaan berupa logam mulia yaitu emas. Semboyan 3G tersebut bisa diartikan sebagai kekayaan, kejayaan dan kesucian. Gold berhubungan dengan kekayaan yaitu emas, sedangkan Glory adalah kejayaan yang nanti dibuktikan dengan adanya daerah jajahan, serta Gospel yaitu kesucian dalam hal ini misi suci menyebarkan agama Nasrani.

Selain hal tersebut, ada factor lain yang mempengaruhi bangsa barat melakukan penjelajahan samudera hingga akhirnya sampai Indonesia. Salah satunya adalah dampak dari zaman Renaisance yaitu kelahiran kembali pola kehidupan Yunani dan Romawi Kuno. Pada sebelumnya di Eropa memasuki abad petengahan yang mana seluruh kehidupan diatur oleh geraja. Pada masa abad pertengahan kehidupan mengedepankan masalah surgawi (Scholastik). Berdagang adalah perkerjaan yang berdosa dikarenakan sering menipu. Sebagian besar pedagang menipu para pelanggan mengenai harga dan kualitas barang . sering sekali pembeli diphp oleh para pedagang.

Pada abad pertengahan pula orang-orang dipaksa untuk selalu taat dan patuh kepada gereja. Munculnya ilmuwan yang mengedepankan rasio atau akal sebagai patokan dianggap sesat oleh pihak gereja. Banyak ilmuwan yang kemudian dihukum oleh pihak geraja dikarenakan berbeda pemikiran tentang dunia. Salah satunya adalah Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat. Hal ini sangat bertentangan dengan keyakinan orang-orang saat itu yang menyatakan bahwa bumi itu datar, seandainya bulat pasti air dibumi akan tumpah. Kemudian ada beberapa orang yang tertarik dengan teori yang diungkapkan oleh Copernicus. Mereka ingin membuktikan bahwa bumi itu bulat.

Pada awal penjelajahan samudera oleh bangsa barat dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol. Terjadi persaingan sengit antara kedua Negara tersebut. Guna menengahi masalah tersebut kemudian pihak gereja dalam hal ini Paus Alexander VI mengadakan perjanjian untuk mendamaikan kedua Negara tersebut. Perjanjian tersebut dikenal dengan Perjanjian Tordesillas yang pada intinya membagi dunia menjadi dua bagian. Portugis berlayar menuju arah timur sedangkan bangsa Spanyol berlayar ke ara barat. Setalah beratus-ratus tahun kedua Negara ini berjalan di jalan yang berbeda akhirnya mereka bertemu juga tepatnya di Maluku, tanah air Indonesia. Hal itulah yang membuat pernyataan bahwa bumi itu bulat mengalami pembenaran.

Factor lain yang mempengaruhi penjelajaan samudera adalah kemajuan dalam teknologi perkapalan. Kita harus ingat bahwa pada masa itu kapal masih dalam bentuk sederhana yang sebagian besar mengandalkan tenaga angin. Bangsa cinalah yang terkenal dalam membuat perahu-perahu besar yang disebut jung. Kemampuan ilmu astronomis menjadi penolong saat mereka di tengah samudera untuk menentukan arah yang hendak dituju. Orang-orang dahulu selain menggunakan kompas, dalam menentukan arah juga menggunakan tanda-tanda dari kenampakan alam yang ada.

MarcopoloTerinspirasi buku tentang perjalanan Marcopolo. Ia terkenal karena kisah-kisahnya sangat menarik dan aneh bagi bangsa Eropa. Pada masa itu, bangsa Barat tidak mengenal dunia Timur. Sebagian cendekiawan berpendapat bahwa Marco Polo memang pergi ke Cina, tetapi tidak mengunjungi semua tempat yang digambarkan dalam bukunya (misalnya Xanadu). Salah satu kisah Marco Polo yang menarik untuk bangsa Indonesia adalah cerita tentang unicorn atau kuda bertanduk satu yang menurutnya dijumpainya di pulau Sumatra. Tetapi, ilmu pengetahuan membuktikan bahwa yang ditemukan Marco Polo itu bukanlah unicorn melainkan badak Sumatra

Untuk materi lebih lengkap tentang FAKTOR PENJELAJAHAN SAMUDERA BESERTA TOKOH PENJELAJAHNYA silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Jikalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih