Islamisasi dan Silang Budaya di Indonesia

Hari ini kita akan membahas mengenai bagaimana Islam datang ke Indonesia yang awalnya hanya di daerah pesisir kemudian masuk kepedalaman. Islam kemudian mampu berkembang pesat di Indonesia hingga muncullah Kerajaan Kerajaan yang bercorak Islam menggantikan Kerajaan Kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha yang telah berkembang sebelumnya.

Jika ditarik benang merahnya, terdapat beberapa jalur dalam proses masuknya Islam ke Indonesia, di antaranya sebagai berikut:

  • Jalur Darat; Para pedagang Islam melintasi jazirah Arab dan menjelajah daerah Barat ke Gurun Sahara dan Afrika Tengah, sedangkan jalan Timur melalui Bashra, Bagdad, Damaskus, Samarkand, Bukhara, dan kota-kota di Asia Tengah terus ke daratan Cina. Jalur ini disebut jalan sutra karena pada saat itu yang menjadi komoditas utama dalam kegiatan perdagangan adalah berupa sutra, terutama yang berasal dari Cina.
  • Jalur Laut; Perdagangan yang dilakukan melalui jazirah Arab, India, dan Asia Tenggara yang dilakukan melalui jalur laut berpengaruh terhadap perkembangan Islam di Indonesia. Pada saat itu sudah berkembang pelabuhan-pelabuhan laut yang ada di kawasan Asia seperti Muskat di jazirah Arab, Basra di Teluk Parsi, Cambay (Gujarat), Chittagong di Teluk Benggala, Pasai di Pulau Sumatra dan daerah Malaka yang menjadi pusat penyebaran agama Islam di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

KEDATANGAN ISLAM DI INDONESIA

Mengenai kapan islam masuk Indonesia terdapat beberapa pendapat yakni abad ke-7, abad ke-11 dan abad ke-13.

  • Islam masuk Indonesia abad ke-7. Pendapat menyatakanbuya hamka
    bahwa Islam sampai ke Indonesia pada abad ke-7 antara lain dikemukakan oleh Hamka, Harry W Hazard, T.W Arnold dan dalam seminar masuknya islam di Indonesia yang dilaksanakan di Aceh. Pendapat tentang masuknya Islam pada abad ke-7 didasarkan pada adanya kunjungan utusan dari Arab di Kerajaan Holing/Kalingga .
  • Islam masuk Indonesia abad ke-11. Dasar dari pendapat ini adalah ditemukannya Makam Fatimah binti Maimun di leran Gresik.
  • Islam masuk Indonesia abad ke-13. Adapun pendukung dari pendapat ini adalah Catatan perjalanan Marcopolo, J.P Moquette, R.A Kern, Snouck Hurgronje, N,J Krom, Schiereke. Dalam catatan Marcopolo pernah berkunjung ke kerajaan Peurlak di Aceh pada tahun 1292 M.

Selain itu juga muncul beberapa pendapat mengenai pembawa agama Islam ke Indonesia.

  • Teori Gujarat. Peyebar agama islam ke Indonesia menurutMakam Sultan Malik as-Saleh Pijnapel bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan para pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur. didukung oleh C. Snouck Hurgronye, dan J.P. Moquetta (1912). Argumentasinya didasarkan pada batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang wafat pada 17 Dzulhijjah 831 H atau 1297 M di Pasai, Aceh. Menurutnya, batu nisan di Pasai dan makam Maulana Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur, memiliki bentuk yang sama dengan batu nisan yang terdapat di Kambay, Gujarat. Moquetta kemudian berkesimpulan bahwa batu nisan tersebut diimpor dari Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh orang Gujarat atau orang Indonesia yang telah belajar kaligrafi khas Gujarat.
  • Teori Persia. Hoesein Djajadiningrat mengatakan bahwaupacara tabuik pariaman Islam yang masuk ke Indonesia berasal Persia (Iran sekarang). Pendapatnya didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain: tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali
  • Teori Arab. Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) mengatakan bahwa Islam berasal dari tanah kelahirannya, yaitu Arab atau Mesir. Proses ini berlangsung pada abadabad pertama Hijriah atau abad ke-7 M. Senada dengan pendapat Hamka, teori yang mengatakan bahwa Islam berasal dari Mekkah dikemukakan Anthony H. Johns. Menurutnya, proses Islamisasi dilakukan oleh para musafir (kaum pengembara) yang datang ke Kepulauan Indonesia.
  • Teori Cina. Teori Cina diungkapkan oleh Sumanto Al Qurtuby dalam bukunya Arus Cina-Islam-Jawa menyatakan, menurut kronik masa Dinasti Tang (618-960) di daerah Kanton, Zhang-zhao, Quanzhou, dan pesisir Cina bagian selatan, telah terdapat sejumlah pemukiman Islam. Dasar lainnya adalah raja Islam pertama di Jawa, yakni Raden Patah dari Bintoro Demak, merupakan keturunan Cina. Ibunya disebutkan berasal dari Campa, Cina bagian selatan (sekarang termasuk Vietnam). Bukti-bukti lainnya adalah masjid-masjid tua yang bernilai arsitektur Tiongkok yang didirikan oleh komunitas Cina di berbagai tempat, terutama di Pulau Jawa. Pelabuhan penting sepanjang pada abad ke-15 seperti Gresik, misalnya, menurut catatan-catatan Cina, diduduki pertama-tama oleh para pelaut dan pedagang Cina

Semua teori di atas masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri. Tidak ada kemutlakan dan kepastian yang jelas dalam masing-masing teori tersebut. Meminjam istilah Azyumardi Azra, sesungguhnya kedatangan Islam ke Indonesia datang dalam kompleksitas; artinya tidak berasal dari satu tempat, peran kelompok tunggal, dan tidak dalam waktu yang bersamaan.

Berbagai saluran dalam menyebarkan agama Islam yaitu:

  • Saluran masuknya Islam melalui perdagangan yakni terjadi kontak perdagangan antara pedagang yang beragama Islam dengan penduduk di sekitar pantai. Islam pada awalnya tumbuh di daerah pesisir. Pedagang Islam yang tinggal di daerah pesisir kemudian melakukan pernikahan dengan penduduk pribumi. Perlu kita ingat bahwa pada saat itu perahu menggunakan angin muson yang bertiup berkala selama 6 bulan. Sehingga muncullah perkampungan perkampungan orang Arab atau disebut Pekojan.
  • Salah satu saluran masuknya Islam ke Indonesia adalah melalui pernikahan. Paling menguntungkan adalah ketika seorang pemeluk agama Islam kemudian menikah dengan rajan atau bangsawan. Sebagai contoh adalah perkawinan antara Raja Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit menikah dengan Putri Campa yang kemudian menghasilkan keturunan yang bernama Raden Patah pendiri Kerajaan Islam Demak.
  • Di Jawa terdapat ahli dakwah yang terkenal dengan sebutan Wali Songo yaitu (1) Sunan Gresik, (2) Sunan Ampel, (3) Sunan Giri, (4) Sunan Gunung Jari, (5) Sunan Kudus, (6) Kudus, (7) Sunan Drajad, (8) Sunan Kalijaga, dan (9) Sunan Muria. Penyebar agama Islam di Kalimantan yakni Tuan Haji Bandang dan Tuan Haji Tunggangparangan. Penyebar agama islam di Makasar bernama Datuk Ri Bandang. Sedangkan Datuk Sulaeman yang menyebarkan agama Islam di daerah Sulawesi
  • islamisasi ini. Para ulama mendirikan pondok-pondok pesantren (pesantrian) yang terbuka bagi siapa pun untuk belajar menjadi santri. Setelah selesai belajar di pesantren, mereka kembali ke daerah asal dan berdakwah mengajarkan Islam atau disuruh guru mereka menyiarkan Islam di daerah lain. Kaum ulama yang mendirikan pesantren antara lain: Raden Rahmat di Ampel, dekat Surabaya dan Raden Paku di Giri. Beberapa lulusan Sunan Giri diundang ke Maluku untuk mengajarkan Islam di sana.
  • Tasawuf adalah ajaran untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  • Kesenian

Islam berkembang pesat di Indonesia pada awalnya berkembang di daerah pesisir pantai. Daerah ini lah yang bersentuhan langsung dengan aktivitas perdagangan. Berbagai faktor mendorong agama Islam berkembang pesat di Indonesia antara lain:

  1. Syarat masuk Islam mudah yakni tinggal membaca kalimat syahadat
  2. Agama Islam tidak mengenal kasta
  3. Penyebaran agama Islam dilakukan dengan cara damai
  4. Terdapat penyesuaian budaya yang sudah ada dengan ajaran agama Islam
  5. Faktor politis yakni runtuhnya Kerajaan Majapahit
  6. Setiap muslim mempunyai kewajiban untuk menyiarkan agama islam

Salah satu penyebar agama Islam terkenal di Pulau Jawa adalah Walisongo. Walisongo sangat dihormati serta dimuliakan oleh orang-orang, terutama di pulau Jawa, bahkan para walisongo itu diberi gelar Sunan atau Susuhunan artinya yang dijunjung tinggi atau gelar yang tinggi dan mulia

  1. Maulana Malik Ibrahim atau Makdum Ibrahim atau Sunan Gresik menyebarkan agama Islam di daerah Gresik dan sekitarnya
  2. Sunan Ampel nama aslinya Raden Rahmat menyebarkan agama Islam di daerah Ampeldenta sekitar Surabaya
  3. Sunan Bonang atau Makhdum Ibrahim merupakan anak dari Sunan Ampel yang menyebarkan agama Islam di daerah Lasem, Tuban
  4. Sunan Derajat nama sebenarnya adalah Masih Munat, putra dari Sunan Ampel menyebarkan agama Islam didaerah Sedayu Gresik Jawa Timur
  5. Sunan Giri atau Raden Paku. Ia adalah putra dari Maulana Ishak menyebarkan agama Islam di daerah Giri Jawa Timur. Sunan Giri diangkat menjadi penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Banyak mubalig dari pesantren Giri yang dikirim ke Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku.
  6. Sunan Kalijaga atau Raden Jaka Said menyebarkan agama Islam di daerah Kadilangu Demak Jawa Tengah.
  7. Sunan Kudus atau Jafar Sadiq. Ia adalah salah seorang panglima tentara dan menyebarkan agama Islam di daerah Demak, Jawa Tengah.
  8. Sunan Muria atau Raden Prawoto atau Raden Umar Said, adalah putra Sunan Kalijaga dari istrinya yang bernama Dewi Sorah yang menyebarkan agama Islam didaerah pegunungan Muria Jawa Tengah.
  9. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati karena pusat kegiatan dakwahnya berada di daerah Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat

Walisongo

KERAJAAN KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

Berbagai kerajaan yang bercorak Islam muncul di Indonesia menggantikan Kerajaan kerajaan Hindu-Budha.

Kerajaan di Indonesia yang bercorak Islam antara lain:

  • Kerajaan bercorak Islam di Pulau Sumatera : Kerajaan Perlak, Kerajaan Samudera Pasai, Kesultanan Aceh Darussalam, Kerajaan Kampar, Kerajaan Indragiri, Kerajaan Siak, Kerajaan Islam di Jambi, Kesultanan Palembang.
  • Kerajaan bercorak Islam di Pulau Jawa : Kerajaan Demak, Kerajaan Pajang, Kerajaan Mataram Islam, Kesultanan Banten, Kesultanan Cirebon.
  • Kerajaan bercorak Islam di Pulau Kalimantan : Kerajaan Pontianak, Kerajaan Banjar,
  • Kerajaan bercorak Islam di Pulau Sulawesi : Kerajaan Gowa – Tallo (Makasar), Kerajaan Wajo, dan Kerajaan Bone.
  • Kerajaan bercorak Islam di Nusa Tenggara : Kerajaan Sumbwa dan Lombok, Kerajaan Bima
  • Kerajaan bercorak Islam di Pulau Maluku : Kerajaan Ternate, Kerajaan Tidore, dll
  • Kerajaan bercorak Islam di Pulau Papua : (1) Kerajaan Waigeo (2) Kerajaan Misool (3) Kerajaan Salawati (4) Kerajaan Sailolof (5) Kerajaan Fatagar (6) Kerajaan Rumbati (terdiri dari Kerajaan Atiati, Sekar, Patipi, Arguni, dan Wertuar) (7) Kerajaan Kowiai (Namatota) (8). Kerajaan Aiduma (9) Kerajaan Kaimana.

 peta-perkembangan-islam-dunia

AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM

Bangunan

Masjid

Ada beberapa ciri yang menarik untuk dicermati dari bangunan masjid tradisional, seperti:

  • Masjid memiliki denah bujur sangakar.
  • Pada sisi Barat terdapat bangunan yang menjorok sebagai ’mihrab’.
  • Pada bagian depan masjid, terdapat serambi.
  • Masjid-masjid yang besar, di samping memiliki serambi depan juga memiliki serambi samping (pada sisi kanan dan kiri masjid).
  • Sebagian besar masjid beratap tumpang, semakin ke atas semakin kecil dan bagian teratas biasanya berbentuk limas.
  • Di dalam masjid terdapat barisan yang mengelilingi empat tiang induk.
  • Di bagian depan kiri atau kanan terdapat menara sebagai tempat untuk menyerukan panggilan sholat (adzan).
  • Masjid biasanya terletak di tengah-tengah kota atau dekat dengan istana.
  • Di depan masjid biasanya terdapat alun-alun

masjid menara kudus

Makam

Makam merupakan tempat di mana seseorang yang telah meninggal dunia  dikebumikan. Menurut ajaran Islam, sebelum dikebumikan diadakan upcara jenazah. Pada hari yang ke 100, makan boleh dibangun secara permanen yang terdiri dari kijing (jirat), batu nisan, dan cungkup.

  • Kijing atau jirat adalah bangunan berbentuk empat persegi panjang yang terbuat dari batu atau tembok yang membujur ke arah Utara – Selatan.
  • Batu nisan adalah tonggak pendek yang terbuat dari batu (atau sekarang ada terbuat dari kayu atau beton) yang ditanam di atas kundukan tanah sebagai tanda kubur dan biasanya ditanam di ujung Utara dan Selatan dari kijing.
  • Cungkup adalah bangunan kecil seperti rumah yang berfungsi untuk menutup kijing.

Contoh makam kuno yang bercorak Islam adalah makan Fatimahmakam fatimah binti maimun binti Maimun dan makan Maulana Malik Ibrahim di Gresik, makam Sultan Malik As-Saleh di Pasai, makam Raden Patah di Demak, makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, dan sebagainya. Sedangkan para raja biasanya dimakamkan di daerah perbukitan seperti kompleks makam Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Muria, kompleks makam raja-raja Mataram di Imogiri, kompleks raja-raja Cirebon di Gunung Sembung, dan sebagainya.

Kaligrafi

kaligrafiKaligrafi merupakan seni melukis yang sangat indah.  Kaligrafi adalah seni menulis dengan huruf Arab yang dipahatkan pada batu, kayu, atau kertas. Seni kaligrafi memiliki pola yang beragam, seperti pola daun-daunan, bunga-bungaan, perbukitan, pemandangan, atau sekedar garis-garis geometris.

Kraton

Pada dasarnya, kraton adalah tempat untuk melaksanakan berbagai kegiatan penting yang berkaitan urusan administrasi kerajaan. Kraton juga berfungsi sebagai tempat tinggal raja atau sultan beserta keluarganya. Kraton merupakan lambang pusat pemerintahan. Beberapa kraton yang bercorak Islam adalah Kraton Kesultanan Aceh, Kraton Demak, Kraton Kasepuhan dan Kanoman di Cirebon, Kraton Banten, Kraton Yogyakarta, Kraton Surakarta, dan lain sebagainya.

Keraton-Solo

Seni Sastra Peninggalan Islam

Peninggalan Islam di bidang seni sastra sangat kaya dan beragam. Secara garis besar, peninggalan itu dapat dikelompok menjadi empat jenis, yaitu hikayat, syair, babad, dan suluk.

  • Hikayat adalah karya sastra yang berisi ceritera tentang kehidupan manusia. Pada dasarnya, hikayat mengandung nilai untuk membangkitkan semangat hidup manusia, meskipun ada beberapa hikayat yang menceriterakan tentang kesedihan. Misalnya, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Amir Hamzah.
  • Babad adalah karya sastra yang berisi ceritera berlatar belakang sejarah. Babad merupakan ceritera semata karena kurang didukung dengan bukti-bukti atau fakta-fakta seperti halnya sejarah. Misalnya, Babad Tanah Jawi, Babad Kadhiri, Babad Caruban, Babad Giyanti
  • Syair adalah puisi lama, di mana tiap-tiap bait terdiri dari empat baris dan diakhiri dengan bunyi yang sama. Misalnya, Syair Abdul Muluk, Gurimdam Dua Belas.
  • Suluk adalah kitab-kitab yang menceriterakan tentang tasawuf. Suluk merupakan kitab peninggalan Islam yang tertua di Nusantara. Misalnya, Suluk Malang Sumirang, Suluk Sukarsa, Suluk Wujil.

Seni Pertunjukan

wayang

Seni pertunjukan memiliki beberapa macam bentuk, di antaranya tarian, musik, atau lakon-lakon tertentu semacam wayang.

  • Wayang Kulit. Wayang kulit digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menarik minat masyarakat agar memeluk agama Islam. Sunan Kalijaga menampilkan lakon-lakon wayang Hindu yang dalam pertunjukannya, diubah bergaya Islam dengan muatan dakwah.
  • Pada beberapa peringatan hari-hari besar Islam di Jawa Tengah, gamelan biasa digunakan hingga kini. Dulu, gamelan digunakan untuk menarik perhatian orang-orang agar berkumpul. Setelah itu, mereka diberikan ceramah yang berisi ajaran Islam.
  • Ada beberapa tarian yang bercorak Islam. Salah satu contohnya adalah Tari Seudati yang dimainkan sambil bersenandung salawat atas Nabi Muhammad SAW.

Kalender

kalender saka sultan agungPada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo salah satu peninggalannya adalah kalender yang mengalami akulturasi dengan kalender Islam dan Jawa. Sultan Agung melakukan sedikit perubahan, mengenai nama-nama bulan pada tahun Saka. Misalnya bulan Muharam diganti dengan Sura dan Ramadan diganti dengan Pasa. Kalender tersebut dimulai tanggal 1 Muharam tahun 1043 H. Kalender Sultan Agung dimulai tepat dengan tanggal 1 Sura tahun 1555 Jawa (8 Agustus 1633).

3 Comments

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *