Kerajaan Banten

kerajaan bantenKerajaan Banten merupakan salah satu kerajaan yang terletak di Pulau Jawa bagian barat. Kerajaan Banten terdapat sangkut pautnya dengan Kerajaan Demak, yakni tatkala Sultan Trenggana mengutus Fatahillah untuk merebut tiga tempat yaitu Banten, Sunda Kelapa dan Cirebon. Kemudian daerah Banten diserahkan kepada Fatahillah. Dasar-dasar dari Kerajaan Banten diletakkan oleh Sultan Hasanuddin (1552-1570) yakni putra dari Fatahillah.

Kerajaan Banten kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  1. Letaknya yang strategis di sekitar jalur pedagangan Selat Malaka
  2. Banten memiliki komoditi unggulan yakni Lada
  3. Jatuhnya Malaka ketangan Portugis, sehingga para pedagang Islam kemudian mencari tempat dagang yang lain.

Pada waktu Belanda datang ke Banten, Banten berada di bawah pimpinan Maulana Muhammad. Banten telah berkembang menjadi kota Bandar yang ramai. Wilayahnya meliputi seluruh Banten, Priangan, dan Cirebon. Kemudian datanglah Belanda di Indonesia. Pada masa pemerintahan Sultan Abu Mufakir, armada laut Belanda yang dipimpin Cornelis de Houtman tiba di Indonesia. Pada awalnya pedagang Belanda diterima baik. Akan tetapi karena Belanda memaksakan monopoli perdagangan, sehingga rakyat Banten kemudian mengusir Belanda.

Ekspedisi Belanda selanjutnya di Banten dipimpin oleh Jacob Van Neck.

Pada tahun 1682, Sultan Haji dipaksa oleh VOC untuk menandatangani suatu perjanjian Banten. Isi Perjanjian Banten diantaranya:

  1. VOC mendapat hak monopoli dagang di Banten dan daerah pengaruhnya.
  2. Banten dilarang berdagang di Maluku.
  3. Banten melepaskan haknya atas Cirebon.
  4. Sungai Cisedane menjadi batas wilayah Banten dengan VOC

Pada akhirnya kerajaan Banten terus mengalami kemunduran. Pada masa pemerintahan Raffles, Kerajaan Banten akhirnya dibubarkan.

No Comments

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *