Kegagalan

kegagalanPernah nggak, Yanindra, kamu mengalami kegagalan yang berturutan??? Hari ini gagal, besok mencoba lagi dan gagal. Kamu ulangi lagi mencoba dikesempatan yang ketiga masih gagal. Padahal kamu sudah melakukan berbagai perbaikan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bukankah itu yang diajarkan oleh ilmu sejarah??? Agar tidak mengalami kesalahan yang sama.. Akan tetapi semua tidak sesuai semestinya, kamu harus menanggung kegagalan demi kegagalan dan kegagalan itu, Yanindra.

Semua orang mesti mengalami sakitnya kegagalan. Segala sesuatu yang sudah disiapkan dengan matang, konsentrasi dan perhatian yang penuh akan tetapi belum berhasil. Semua orang mesti butuh waktu untuk menghapus kegagalan itu dari memorinya. Sebanarnya kemungkinan kecil hal itu bisa dilakukan, memori kelam itu akan selalu tersimpan. Akan tetapi harus ada cara ekstra untuk menutupi luka itu dengan bahagia yang lain.

Coba tanya mbak Mega yang pada tahun 1999 kalah dalam pemilihan presiden, padahal partainya menjadi pemenang pemilu. Mbak Mega kemudian mencoba bangkit lagi dengan ikut kembali pada pemilu 2004, sekali lagi Mbak Mega kalah oleh mantan menterinya, Pak Beye. Mbak Mega tidak berhenti disitu, beliau ikut berpartisipasi kembali dalam pemilihan tahun 2009, sayang, juga belum berhasil, untuk kedua kalinya harus kalah melawan pak Beye. Apakah kamu pernah merasakan bagaimana sakitnya hati Mbak Mega, Yanindra???

Kalau sakitnya hatinya mbak Mega aku sih kurang tahu, tapi kalau sakitnya hati mbak-mbak gemes itu aku sedikit merasakan, Yanindra. Perjuangannya yang begitu hebat untuk mendapatkan lelaki yang diinginkan harus kandas di jalan. Berbagai cara telah dilakukan, hingga merendahkan harga diri, tapi juga tidak berbalas cinta yang dikasih. Setelah mencoba tiga kali, akhirnya mbak-mbak gemes itu berhenti. Kini usut punya usut, mbak-mbak gemes itu menepi di pinggiran sungai bumi Kalimantan untuk menghapus luka-luka yang ia dapatkan.

Kalau aku mah sudah berulang kali gagal, Yanindra. Aku butuh waktu lama untuk menyembuhkan sakitnya itu. “Mungkin gara-gara sel darah putih mu jumlahnya sedikit jadinya lama dalam penyembuhan pak D” kata mbak-mbak gemes yang mengetahui ilmu biologi. Setiap kegagalan selalu aku ratapi Yanindra. Kadang seoalah-olah aku nggak sadar diri, kadang aku merasa ini hanya mimpi. Tapi ternyata kegagalan itu benar-benar nyata. kini aku harus segera bangun untuk mengubur kegagalan itu dengan prestasi yang lain yang bisa aku dapatkan.

Kamu pernahkan, Yanindra, mengalami kegagalan???

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *