Proses Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia
Berbagai faktor memaksa bangsa Eropa untuk menjelajah dunia timur, salah satu tujuannya adalah mencari tempat penghasil rempah-rempah yaitu Indonesia. Portugis dan Spanyol adalah negara awal yang melakukan penjelajahan samudera guna mencari jalan menuju daerah timur. Kemudian terjadilah persaingan antara kedua negara yang bertetangga tersebut dalam melakukan penjelajahan samudera.
Guna mengurangi adanya konflik, Paus Julius II mempertemukan dua negara yang berkonflik pada sebuah meja perundingan. Pada tahun 1494 disepakatilah Perjanjian Tordesillas yang membagi dunia menjadi dua wilayah kekuasaan menurut garis Tordesillas. Wilayah disebelah barat garis Tordesilas ditetapkan sebagai daerah Spanyol, sedangkan di sebelah timur garis, ditetapkan sebagai daerah Portugis. Garis Tordesillas sendiri membentang dari kutub utara ke kutub selatan melalui Kepulauan Verde di sebelah barat Benua Afrika.
Rute yang ditempuh oleh pelaut Portugis adalah menyusuri pantai barat Afrika. Pelaut Portugis yang mencapai ujung selatan dari benua Afrika adalah Bartholomeus Diaz yakni sampai di daerah Tanjuang Harapan. Selanjutnya penjelah samudera dari Portugis dipimpin oleh Vasco de Gama yang berlayar hingga Kalikut India. Kemudian ekspedisi ke daerah timur dipimpin oleh Alfonso de Alabuquerque yang puncaknya dengan menguasai Malaka (1511).
Spanyol, berdasarkan Perjanjian Tordesillas kemudian menempuh penjelajahan samudera menuju barat yaitu melintasi samudera Atlantik. Penjelajah samudera dari Spanyol antara lain Colombus hingga kepulauan Bahama, Ferdinand Magelhands yang menyeberangi samudera Atlantik, kemudian menyusuri pantai timur benua Amerika hingga melintas paling ujung dan kemudian menyeberangi samudera Pasifik, pada akhirnya harus terbunuh di Philipina. Penjelajahan samudera kemudian dilanjutkan oleh Sebastian del Cano yang kemudian berlayar ke arah selatan hingga Maluku.
Persaingan antara Portugis dengan Spanyol kembali terulang lagi ketika berada di Maluku. Portugis bersekutu dengan Kerajaan Ternate dan Spanyol bersekutu dengan Tidore. Bertemunya Portugis dengan Spanyol di Maluku ini menandakan bahwa teori bumi itu bulat benar. Untuk mencegah terjadinya konflik lebih lanjut, Paus untuk kedua kalinya berusah mendamaikan kedua negara tersebut. Maka terjadilah Perjanjian Saragosa (1528). Perjanjian Saragosa membagi dunia ke dalam dua wilayah. Daerah di sebelah utara garis Saragosa menjadi miliki Spanyol, sedangkan yang di selatan garis menjadi daerah kekuasaan Portugis. Berdasarkan perjanjian tersebut, Spanyol kembali ke Philipina, sedangkan Portugis tetap di Maluku.
Penjelajah samudera dari Belanda yang berhasil mendarat pertama kali di pelabuhan Indonesia adalah ekspedisi yang dipimpin oleh Cornelius de Houtman pada tahun 1596 di Banten. Sebab Belanda melakukan penjelajahan samudera dikarenakan adanya Perang 80 Tahun dengan Spanyol. Belanda yang biasa mendapatkan rempah-rempah dari Lisabon (Portugis) mendapatkan kesulitan ketika perang tersebut. Spanyol bekerjasama dengan Portugis kemudian menutup pelabuhan tersebut bagi Belanda. Oleh karena itu Belanda terpaksa harus mencari rempah-rempah ke tempat asalnya.
Bermula dari keinginan untuk berdagang, lama kelamaan bangsa Eropa ingin memonopoli perdagangan yang ada. Lebih lanjut lagi, bangsa Eropa kemudian melakukan kolonialisasi atas bangsa-bangsa di daerah timur, Indonesia termasuk daerah yang dijajah.
Untuk materi lebih lengkap tentang FAKTOR PENJELAJAHAN SAMUDERA BESERTA TOKOH PENJELAJAHNYA silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Jikalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih
Related Posts
-
Perlawanan di Bali (1846–1905)
Tidak ada Komentar | Jun 18, 2016
-
Perjanjian-Perjanjian pada masa Kerajaan
Tidak ada Komentar | Mei 20, 2016
-
Politik devide et Impera VOC
Tidak ada Komentar | Okt 15, 2016
-
Aturan-aturan dalam tanam paksa
Tidak ada Komentar | Apr 13, 2016
About The Author
doni setyawan
Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih