Latarbelakang Nasionalisme di Asia
|Berbeda dengan latar belakang timbulnya paham nasionalisme dalam abad ke-18 di Amerika Utara dan Eropa Barat yang bertujuan membatasi kekuasaan pemerintah dan menjamin hak-hak warga negaranya, maka nasionalisme di Asia dan Afrika mulanya timbul sebagai gerakan kaum terpelajar. Kaum terpelajar mensosialisasikan nasionalisme tersebut di tengah masyarakat, dan membentuk organisasi politik yang berjiwa nasionalis (Ichlasul Amal & Armaidy Armawi, 1998: 21-162).
Khusus untuk nasionalisme Asia pada hakekatnya merupakan hasil perkenalan bangsa Asia dengan kolonialisme dan imperialisme, dan nasionalisme itu muncul bukan sebagai imitasi (peniruan) dari nasionalisme Eropa. Nasionalisme Asia pada dasarnya tumbuh sebagai reaksi atas kolonialisme bangsa Eropa. Nasionalisme dalam perlawanannya terhadap kolonialisme tidak selalu bersifat pasif, dengan cara isolasi (menutup pintu), tetapi juga bersifat aktif dengan cara mengoper cara-cara yang baik dan membuang cara-cara yang buruk.
Nasionalisme yang muncul di Indonesia pada dasarnya sama dengan nasionalisme di Asia. Tumbuhnya nasionalisme di Indonesia merupakan bentuk dari reaksi atau antithesis terhadap kolonialisme, yang bermula dari cara eksploitasi yang menimbulkan pertentangan kepentingan yang permanen antara penjajah dan yang di jajah. Nasionlisme merupakan gejala historis yang tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kekuasaan kolonialisme bangsa Barat. Dalam konteks situasi kolonial, nasionalisme Indonesia adalah suatu jawaban terhadap kondisi politik, ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh situasi kolonial (C.S.T Kansil & Julianto, 1984: 16).
Nasionalisme di Indonesia muncul karena adanya reaksi terhadap pemerintah Belanda, sehingga menimbulkan kesadaran dikalangan orang-orang Indonesia. Rasa nasioanalisme yang dimiliki bangsa Indonesia menjadi menyatu. Hal ini disebabkan : (1) Persamaan agama, karena 90% penduduk Indonesia beragama Islam; (2) Perkembangan lingua Franca, yaitu bahasa Melayu menjadi satu bahasa kebangsaan; (3) Adanya dewan rakyat atau Volksraad yaitu majelis perwakilan tertinggi untuk seluruh Indonesia. Bangsa Indonesia dari berbagi pulau menjadi sadar bahwa masalah bersama harus dihadapi bersama pula, sehingga mendorong kepada persatuan bangsa. (Ismail bin Muhammad & Zuharom bin Abdul Rashid, 1980: 49-51).
Tujuan dari nasionalisme Indonesia ini antara lain adalah melenyapakan tiap-tiap bentuk kekuaaan penjajah dan mencapai Indonesia merdeka. Tujuan dari nasionalisme ini juga merupakan tujuan dari pergerakan nasional. Nasionalisme tersebut tumbuh seirama dengan perkembangan pergerakan nasional.