Menuju partai puncak

Ajang piala dunia sebentar lagi akan mencapai titik akhir, yakni final yang akan dilaksanakan minggu tanggal 15 Juni pukul 20.00 WIB. Hampir sebulan pesta sepakbola 4 tahunan berlangsung di Rusia. Hiruk pikuk Pilkada di bumi Indonesia diwarnai pula dengan tema-tema piala dunia. Para politikus yang biasanya saling sikut untuk memperebutkan kekuasaan tiba-tiba fasih berbicara tentang bola. Mereka menjadi pengamat dadakan sepak bola.Tapi pengecualian untuk bapak Prabowo Subianto yang tidak pernah nonton Piala Dunia. Tokoh yang digadang gadang akan maju menjadi lawan dari bapak Jokowi pada ajang Pilpres 2019 mengaku tidak pernah nonton Piala Dunia. Alasannya kenapa coba???

Beliau yang terhormat pernah menjadi menantu presiden Soeharto itu mengaku tidak menonton Piala Dunia dikarenakan “sedih Indonesia nggak ada. Itu saja”

Sungguh nasionalis sekali bapak yang hobi naik kuda ini.

Indonesia memang tidak ikut dalam gelaran piala dunia kali ini. Sebenarnya tidak kali ini saja, sudah bertahun tahun negara yang kita cintai ini tidak berhasil lolos diajang paling bergengsi olah raga bola sepak ini. Berarti kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan presiden Jokowi karena Indonesia gagal lolos piala dunia. Karena pada pemerintahan presiden-presiden sebelumnya Indonesia juga gagal masuk gelaran final piala dunia.

Kembali ke final piala dunia

Satu tempat final sudah didapatkan oleh Perancis pasca mengkandaskan perlawanan dari Belgia, yang kata orang jarang nonton bola sebagai tim kejutan. Skor juga tidak banyak-banyak, hanya 1-0, ini menandakan bahwa Belgia sebenarnya juga punya kans besar untuk melaju ke babak final. Satu tempat babak final, masih akan dipertandingkan nanti malam, yakni antara Inggris dengan Kroasia pada pukul 01.00 WIB.

Orang-orang akan menyatakan bahwa, Inggris merupakan tim unggulan sedangkan Kroasia adalah tim kuda hitam. Kalau sepak bola hanya diatas kertas, mestu jawabannya iya. Tapi sayangnya sepakbola masih dilakukan di atas lapangan. Semua masih bisa terjadi.

kaneInggris dengan liganya yang sangat wah, akan mendapatkan dukungan dari banyak penikmat bola. Inggris ditangan pelatih G. Southgate tampil menjanjikan dari awal babak penyisihan. Penggemar yang sering nonton liga Inggris mesti tidak asing dengan nama H. Kane, Sterling, J.Stone dan masih banyak lagi. Timanas Inggris didominasi dengan pemain-pemain muda dan sebagi kapten adalah H.Kane yang sementara waktu ini menjadi top skor piala dunia dengan 6 gol.

Pada putaran final piala dunia 2018, Inggris tergabung dalam grup yang lumayan agak mudah. Inggris satu grup dengan Belgia, Tunisa dan Panama. Inggris diprediksi dengan mulus lolos dari babak grup, mungkin hanya Belgia yang akan menjadi sandungan dari Inggris.

Pada babak grup

Tunisia vs Inggris (1-2) gol Inggris dicetak oleh Kane 11’ dan 90+1’

Panama vs Inggris (1-6) gol Inggris dicetak oleh J. Stones 8’, 40’, Kane 22’, 45+1’, 62’ dan Lingard 36’.

2 kemenangan atas Tunisia dan Panama membawa Inggris lolos dari babak grup. Pertandingan grup terakhir mempertemukan antara Inggris dan Belgia yang juga sudah dipastikan lolos kebabak 16 besar. Pada pertandingan yang ketiga ini, Inggris harus menelan kekalahan dari Belgia dengan skor 0-1. Kekalahan ini ternyata membawa berkah bagi Inggris soalnya akan terhindar dari bagan yang terdapat tim tim kuat seperti Brazil dan Perancis.

inggris adu pinaltiBabak 16 besar Inggris bertemu dengan Kolombia. Inggris unggul terlebih dahulu melalui gol Kane pada menit 57. Pertandingan seolah-olah akan dimenangkan oleh Inggris buyar pada menit 90+3’ saat Kolombia berhasil menyamakan kedudukan melalui gol pemain Barcelona, Y.Mina. Perpanjangan waktu skor tetap 1-1 sehingga pertandingan harus dilanjutkan melalui babak penalty. Inggris memiliki trauma dalam pertandingan tes kipper ini. Sudah banyak kali Inggris harus terkapar dalam babak ini. Tapi takdir berkata lain, Inggris bisa lolos dari babak adu pinalti. Kemenangan Inggris pada babak penalti membawa semangat yang luar biasa bagi Inggris. Harapan untuk menjadi jawara Piala Dunia membuncah.

Babak perempat final Inggris bertemu dengan Swedia (7 Juni 2018). Inggris berhasil lolos kebabak semifinal setelah mampu mengalahkan Swedia dengan skor 2-0. Gol Inggris dicetak oleh Maguire 30’ dan D. Alli 58’.

Inggris kemudian ditantang oleh Kroasai

Kroasia???

Kalau orang awan sepak bola, mesti akan mengatakan bahwa Kroasia adalah tim kejutan. Nama Kroasia akan kalah mentereng dibandingkan dengan Jerman, Argentina, Spanyol bahkan Portugal yang harus gugur dibabak besar, terkecuali Jerman negara yang berstatus “incumbent” harus pulang pada babak penyisihan grup.

Tapi kalau melihat perjalanan timnas Kroasai diajang Piala Dunia 2018, mereka pantas berlaga dibabak semifinal. Komposisi pemain timnas Kroasia sebagian besar berlaga di liga top dunia. Siapa yang nggak kenal dengan nama tenar semacam Luca Modric (Real Madrid), Mandzukic (Juventus), Ivan Rakitic (Barcelona), Ivan Perisic (Inter Milan), Lovren (Liverpool) dan sang kipper Subasic (As Monaco).

Lihat saja perjalanan Kroasia dari babak grup hingga semifinal.

Kroasia tergabung dalam Grup D dengan lawan Argentina, Nigeria dan Islandia. Grup ini dibilang banyak orang sebagai grup neraka. Kroasia ditempatkan di POT kedua dibawah Argentina.

Kroasia vs Nigeria (2-0) gol dicetak oleh gol bunuh diri Etebo 32’ dan Modric 71’

Pertandingan kedua melawan Argentina, Kroasia tidak diunggulkan karena deretan bintang dari Argentina yang menyilaukan mata. Namun mereka tidak ingat bahwa pada pertandingan pertama Argentina mampu ditahan imbang negara yang baru pertama kali ikut Piala Dunia, yakni Islandia. Jadi sebenarnya kalau Argentina itu banyak sekali celahnya, tinggal tim lawan mampu atau tidak untuk memanfaatkannya. Dan ternyata Kroasia mampu untuk itu, Argentina dengan Messinya dibantai dengan skor 3-0 melalui gol Rebic 53’, Modric 80’ dan Rakitic 90+1’.

Pertandingan terakhir yang tidak menentukan lagi bagi kelolosan Kroasai berhasil dimenangkan 2-1 atas Islandia. Gol Kroasia dicetak oleh Badelj 53’ dan Perisic 90’.

danijel-subasicBabak 16 besar, Kroasia ditantang oleh Denmark. Gol cepat dari pemain Denmark mampu dibalas oleh Mandzukic sehingga hasil akhir 1-1. Setelah perpanjangan waktu, hasil tetap 1-1 sehingga dilanjutkan dengan babak adu penalti. Kipper Subasic tampil dengan asyik setelah mampu menepis 2 tendangan penalti dari pemain Denmark. Kroasia akhrinya unggul 3-2 atas Denmark.

Kemudian dibabak 8 besar, Kroasia menantang tuan rumah, Russia. Pada 90 menit waktu pertandingan skor 1-1, gol dari Russia berhasil dibalas oleh Kramaric 39’. Kemudian dilanjutkan pada babak tambahan waktu, Kroasia berhasil unggul pada menit 100 oleh gol Vida, akan tetapi giliran Russia yang berhasil menyamakan kedudukan 2-2 pada menit 115. Pertandingan kembali harus dilanjutkan kepada babak adu penalti. Russia akhirnya harus hanya menjadi penonton pada babak semifinal setelah kalah adu penalti 3-4. Kembali kipper Kroasia, D, Subasic tampil cemerlang dengan menggagalkan satu tendangan dari pemain Russia.

inggris-vs-kroasiaSetelah melihat perjalanan kedua belah negara pada babak-babak sebelumnya, sungguh sulit untuk menentukan hasil akhir pertandingan. Kemenangan mungkin akan ditentukan oleh keberuntungan yang memihak. Karena dilihat dari komposisi tim, sebenarnya Inggris sedikit lebih unggul karena memiliki skuad yang lengkap, baik itu pemain inti maupun pemain cadangan. Akan tetapi Kroasia memiliki seorang pemain jenius di lini tengah yang bernama Luca Modric dan kipper yang sudah terbukti handal bernama Subasic.

Jadi hasil akhirnya kemungkinan Inggris akan menang tipis..

No Comments

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *