Pahlawan Perempuan dari Sumatera Barat

Pahlawan perempuan yang gigih memperjuangkan nasib perempuan dan masyarakat di Sumatera Barat adalah… .

A. Rahmah el Yunusiah

B. R.A Kartini

C. Dewi Sartika

D. Nyai Ahmad Dahlan

E. Nyai Dasimah

Pembahasan:

Rahmah_El_YunusiyyahRahmah el Yunusiah tokoh dari Sumatera Barat seorang reformator pendidikan Islam dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan pendiri Diniyah Putri (1 November 1923), perguruan yang saat ini meliputi taman kanak-kanak hingga sekolah tinggi. Ia memelopori pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Padangpanjang dan menjamin seluruh perbekalan dan membantu pengadaan alat senjata mereka sewaktu Revolusi Nasional Indonesia. Rahmah ingin memperlihatkan bahwa perempuan yang selama ini dipandang lemah dan rendah derajatnya dapat berbuat sebagaimana laki-laki. Rahmah menolak bantuan tenaga laki-laki untuk ikut menggalang dana pembangunan gedung yang hancur pasca-gempa 1927, mengatakan bahwa “buat sementara golongan putri akan mencoba melayarkan sendiri pencalangnya sampai ke tanah tepi” sampai “tenaga putri tidak sanggup lagi menyelamatkan pencalang itu”

ra kartiniR. A. Kartini dalam memperjuangkan nasib wanita. Perjuangan RA Kartini patut dikaji sebagai salah satu contoh perjuangan perempuan dalam memperoleh kesamaan derajat, khususnya dalam bidang pendidikan. RA Kartini memelopori pendidikan untuk wanita khususnya di Kota Jepara Jawa Tengah. Walaupun RA Kartini tidak mendirikan organisasi besar, tetapi cita-citanya memberikan inspirasi kaum pergerakan di Indonesia. Surat yang ditulis oleh R.A Kartini kepada Nyonya Abendanon kemudian dibuat buku dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Isi dari surat tersebut kemudian membangkiatkan emansipasi perempuan di Indonesia

dewi sartikaPada tanggal 16 Januari 1904, Dewi Sartika membuka Sakola Istri (Sekolah Perempuan) pertama se-Hindia-Belanda. Sekolah Istri diganti menjadi Sakolah Kautamaan Istri. Dewi Sartika merupakan salah satu tokoh perempuan dari Jawa Barat. Pada masa penjajahan Jepang, sekolah ini diambil alih dan diganti menjadi Sekolah Gadis No. 29, setelah sebelumnya sempat bernama Sekolah Raden Dewi. Dewi Sartika menolak terlibat dalam sekolah bentukan Jepang, karena kurikulumnya harus berubah, tak lagi khusus kewanitaan. Sekolah pun ditutup hingga akhirnya bisa dibuka kembali oleh Yayasan Raden Dewi Sartika pada tahun 1951

nyai-achmad-dachlanNyai Ahmad Dahlan merupakan istri dari Ahmad Dahlan yang merupakan pendiri organisasi Muhammadiyah. Nama asli dari Nyai Ahmad Dahlan adalah Walidah. Pada tahun 1914 ia mendirikan Sopo Tresno, dia dan suaminya bergantian memimpin kelompok tersebut dalam membaca Al Qur’an dan mendiskusikan maknanya. Segera ia mulai berfokus pada ayat-ayat Al Qur’an yang membahas isu-isu perempuan. pada tanggal 22 April 1917 berdiri juga organisasi perempuan, Aisyah yang berada dibawah naungan Muhammadiyah. Pada tahun 1926, ia memimpin Kongres Muhammadiyah ke-15 di Surabaya. Ia adalah wanita pertama yang memimpin konferensi seperti itu

nyai dasimahNyai Dasimah, seorang warga Kuripan, Jawa Barat menjadi gundik tuan tanah bernama Edward W yang berkebangsaan Inggris. Pada tahun 1896 G. Francis menerbitkan novel yang diberi judul Tjerita Njai Dasima. Henry Chambert – Loir dalam “Malay Literature in the 19th Century” menyebutkan bahwa di Leningraad terdapat cerita “Nyai Dasima” dalam koleksi Akhmad Beramka tentang syair nomor 68. Nyai Dasimah digambarkan wanita yang sangat cantik sekali sehingga banyak laki-laki yang tergoda.

Jadi:

Pahlawan perempuan yang gigih memperjuangkan nasib perempuan dan masyarakat di Sumatera Barat adalah… . A. Rahmah el Yunusiah

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *