Perlawanan Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh mengalami perkembangan pesat selama pemerintahan Sultan Iskandar Muda

SEBAB

Aceh pada masa kolonial Belanda merupakan satu daerah yang paling sulit ditaklukan Belanda

Pembahasan Soal

Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Sultan Iskandar Muda mulai menduduki tahta Kerajaan Aceh pada usia yang terbilang cukup muda (14 tahun). Ia berkuasa di Kerajaan Aceh antara 1607 hingga 1636, atau hanya selama 29 tahun.

Untuk memperkuat kedudukan Aceh sebagai pusat perdagangan Ia memelopori sejumlah tindakan sebagai berikut.

  • Sultan Iskandar Muda merebut sejumlah pelabuhan penting  di pesisir barat dan timur Sumatera, serta pesisir barat semenanjung melayu. Misalnya Aceh sempat menaklukan Johor dan Paahang
  • Sultan Iskandar Muda menyerang kedudukan Portugis di Malaka dan kapal-kapalnya yang melalui selat Malaka. Aceh sempat memenangkan perang melawan armada Portugis di sekitar pulau Bintan pada tahun 1614.
  • Sultan Iskandar Muda bekerjasama dengan Inggris dan Belanda untuk memperlemah pengaruh Portugis. Iskandar Muda mengizinkan persekutuan dagang kedua di negara itu untuk membuka kantornya di Aceh.
  • Sultan Iskandar Muda membagi wilayah Aceh ke dalam wilayah administrasi yang dinamakan Ulèëbalang dan Mukim

Kemunduran Aceh

  1. Setelah Iskandar muda wafat tahun 1636, tidak ada raja-raja besar yang mampu mengendalikan daerah Aceh yang demikian luas. Dibawah sultan iskandar thani, sebagai pengganti sultan iskandar muda, kemunduran itu mulai terasa dan terlebih lagi setelah meninggalnya sultan iskandar thani.
  2. Timbulnya pertikaian yang terus menurus di Aceh antara golongan bangsawan (Teuku) dengan golongan ulama (Tengku) yang mengakibatkan melemahnya kerajaan Aceh. Antara golongan ulama sendiri pertikaian karena perbedaan aliran dalam agama.
  3. Daerah-daerah kekuasaannya banyak yang melepaskan diri seperti Johor, Pahang, Perak, Minang Kabau, dan Siak. Negara-nagara itu mendirikan daerahnya sebagai negara merdeka kembali, kadang-kadang dibantu oleh bangsa Asing yang menginginkan keuntungan perdagangan yang lebih besar.

Kedaulatan Aceh terganggu akibat adanya Pax Neerlandixa yang dilakukan oleh Belanda. Berbagai upaya yang dilakukan oleh Belanda mengalami kegagalan.

Snouck HurgronjeAceh sangat sulit untuk ditaklukan oleh Belanda. Belanda kemudian mengutus Snouck Hurgronje  pergi ke Aceh pada 1891 untuk mencari kelemahan Aceh. Dalam buku De Atjehers (Orang-orang Aceh), Snouck Hurgronje memberikan saran bahwa cara mengalahkan Aceh adalah dengan mematahkan perlawanan para ulama, karena awalnya Snouck sudah melemparkan isu bahwa yang berhak memimpin Aceh bukanlah uleebalang, tapi ulama yang dekat dengan rakyat kecil. Komponen paling menentukan sudah pecah, rakyat berdiri di belakang ulama, lalu Belanda melakukan tindakan keras terhadap ulama dengan harapan rakyat yang mendukung menjadi takut. Untuk waktu yang singkat, metode yang dipakai berhasil.

Pada tahun 1903, Pasukan Marsose yang bertugas menghancurkan kantong pertahanan dengan cepat mengalahkan pasukan Aceh yang dipimpin oleh Teuku Umar.

Kunci Jawaban : B (benar-benar akan tetapi tidak berhubungan)

 

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *