Perlawanan Sultan Baabullah (1570 – 1583)

sultan-baabullahRaja Ternate yang sangat gigih  melawan Portugis adalah Sultan Hairun  yang bersifat sangat anti-Portugis. Beliau dengan tegas menentang usaha Portugis untuk melakukan monopoli perdagangan di Ternate. Rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Hairun melakukan perlawanan. Rakyat menyerang dan membakar benteng-benteng Portugis. Portugis kewalahan menghadapi perlawanan tersebut.

Dengan kekuatan yang lemah, tentu saja Portugis tidak mampu menghadapi perlawanan. Oleh karena itu, pada tahun 1570 dengan licik Portugis menawarkan tipu perdamaian. Sehari setelah sumpah ditandatangani, de Mosquito mengundang Sultan Hairun  untuk menghadiri  pesta perdamaian di benteng. Tanpa curiga Sultan Hairun  hadir, dan kemudian dibunuh  oleh kaki tangan Portugis.

Peristiwa ini menimbulkan kemarahan besar bagi rakyat Maluku dan terutama Sultan Baabullah, anak Sultan Hairun. Bersama rakyat, Sultan Baabullah bertekad menggempur Portugis. Pasukan Sultan Baabullah memusatkan penyerangan untuk mengepung benteng Portugis di Ternate. Lima tahun lamanya Portugis mampu  bertahan di  dalam benteng yang akhirnya menyerah pada tahun 1575 karena kehabisan bekal. Kemudian Portugis melarikan diri  ke Timor Timur.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *