Teori Belajar Bruner

brunerDalam teori belajarnya, Jerome Bruner berpendapat bahwa kegiatan belajar akan berjalan baik dan kreatif jika siswa dapat menemukan sendiri suatu aturan atau kesimpulan tertentu. Bagi Bruner, perkembangan kognitif seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan, terutama bahasa yang biasanya digunakan. Dalam hal ini Bruner membedakan teori belajar menjadi tiga tahap. Bruner membagi tiga tahap perkembangan kognitif seseorang yang ditentukan oleh caranya melihat lingkungan, yakni:a) Tahap Enaktif: seseorang melakukan aktifitas-aktifitas dalam upayanya memahami lingkunagan sekitarnya. Artinya dalam memahami dunia sekitarnya anak menggunakan pengetahuan motorik, misalnya melalui gigitan, pegangan, sentuhan dan sebagainya.
b) Tahap ikonik: seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal. Maksudnya dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melaui bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan (komparasi)
c) Tahap simbolik: seseorang telah mampu meiliki ide-ide atau gagasan-gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melaui symbol-simbol bahasa, logika, matematika dan sebagainya

Bruner mempermasalahkan seberapa banyak informasi itu diperlukan agar dapat ditransformasikan . Hal ini tergantung pada hasil yang diharapkan, di samping motivasi siswa, minat, keinginan dan dorongan untuk menemukan sendiri. Selain itu, Bruner juga mengangkat empat tema pendidikan yaitu: (1) mengemukakan pentingnya arti struktur pengetahuan, (2) kesiapan (readiness) siswa untuk belajar, (3) nilai intuisi dalam proses pendidikan dengan intuisi, (4) motivasi atau keinginan siswa untuk belajar, dan kemampuan guru untuk memotivasinya.

Bruner menegaskan bahwa mata pelajaran apapun dapat diajarkan secara efektif dengan kejujuran intelektual, bahkan dalam tahap perkembangan manapun. Bruner beranggapan bahwa anak kecilpun akan dapat mengatasi permasalahannya, asalkan dididik berdasarkan kurikulum yang berisi tema-tema hidup, yang dikonseptualisasikan untuk menjawab tiga pertanyaan, yaitu: (1) Apa yang menjadi ciri khas manusia itu? (2) Bagaimana manusia mendapatkan ciri khas itu? dan (3) Bagaimana ciri khas manusia itu dibentuk? Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam teori belajar Bruner terdapat tiga tahap proses belajar, yaitu informasi, trasformasi, dan evaluasi. Lama tidaknya masing-masing tahap dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain banyak informasi, motivasi, dan minat siswa.

Penerapan teori Bruner yang terkenal dalam dunia pendidikan adalah kurikulum spiral dimana materi pelajaran yang sama dapat diberikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan tinggi disesuaikan dengan tingkap perkembangan kognitif mereka. Cara belajar yang terbaik menurut Bruner ini adalah dengan memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitif kemudian dapat dihasilkan suatu kesimpulan (discovery learning). Menurut teori ini proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu aturan (termasuk konsep, teori, definisi, dsb) melalui contoh-contoh yang menggambarkan atu mewakili aturan yang menjadi sumbernya. Siswa dibimbing secara induktif untuk memahami suatu kebenaran umum. Misalnya, untuk memahami konsep kejujuran, siswa tidak hanya menghafal tetapi juga memahami contoh tentang kejujuran

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *