Ayo bangkit
|Orang yang baru putus cinta itu menderita, Yanindra. Apalagi permasalahan tentang putus itu bukan hasil keputusan bersama dalam Munaslub ataupun Kongres, melainkan keputusan sepihak semata. Dapat dipastikan satu pihak yang lain akan menderita dan terlunta-lunta kalau perlu harus sampai memawa masalah ke MA. Air mata mungkin akan sangat rajin menuruni pipi. Itu yang aku lihat dari mbak-mbak gemes yang habis diputus pacarnya kemarin. Kasihan, Yanindra. Aku tak tega hati melihatnya menangis, ingin ku seka air matanya dengan jari jemariku. Aku ingin membuatnya segera bangkit dari keterpurakan.
Ternyata bukan hanya orang yang baru putus cinta yang harus segera bangkit dari keterpurukan.
“Terus siapa???”
Negara kita ini, Yanindra
Negara Kesatuan Republik Indonesia
“Emang ada apa dengan Indonesia?”
“Kenapa harus pakai acara bangkit?”
“Apakah selama ini negeri ini terpuruk, jatuh?”
Masih ingat dalam memori kita, ada seorang bapak-bapak tua, salah satu kader dari partai tertentu, muring-muring. Bapak itu terkenal sangat vocal dan sering mengundang controversial. Usut punya usut, muring-murinya bapak itu gara-gara salah satu calon presiden menyatakan tujuannya adalah Indonesia bangkit.
“Indonesia Bangkit???”
Iya, Yanindra. Pemilu presiden 2014 kan terdapat dua calon presiden dengan jargonnya masing-masing, yang satu dengan Indonesia Bangkit, dan yang dua, Indonesia Hebat. Kedua calon tersebut bersaing seru, Yanindra. Hingga membuat atmosfer negeri ini sempat untuk sementara waktu memanas. Pada akhirnya semua selesai pasca keputusan MK yang memutuskan nomor dua sebagai pemenang. Bangkit Indonesia hebat
“Lha terus urusannya dengan bapak-bapak yang muring-muring apa?”
Oh bapak-bapak itu merupakan kader dari partai pemerintah yang sedang berkuasa saat itu, Yanindra. Beliau tidak suka dengan jargon Indonesia Bangkit, seolah-olah pada masa kekuasaan presiden yang selalu beliau bangga-banggakan itu Indonesia mengalami keterpurukan. Sebenarnya hal itu tidak diungkapkan secara langsung oleh calon presiden nomor satu. Tapi dari struktur bahasanya bisa menggambarkan bahwa, selama sepuluh tahun pemerintahan Indonesia belum bangkit dan masih terpuruk. Mau menyebut dirinya macan Asia??? Itu mah jauh panggang dari api, Yanindra.
Momentum hari kebangkitan nasional kali ini, kita sebagai warga bangsa Indonesia harus sadar kalau saat ini negara kita sedang mengalami kesulitan. Berbagai macam kejahatan ada di negeri yang katanya beragama ini. Darurat apa saja ada di negara kita tercinta. Oleh karena itu, Yanindra, sudah saatnya kita bangkit. Tidak perlu menyalahkan pemerintahan yang sekarang, atau mungkin mengungkit-ngungkit kesalahan pemerintah yang lalu. Terpenting dari berbagai peristiwa yang terjadi dimasa lalu, kita bisa mengambil hikmah dari semua, kita bisa menjadi manusia yang bijaksana.
Sudah lupakan nomor satu atau nomor dua, saatnya kita bersatu padu, gotong royong membangun negeri ini. Jauhkan kepentingan diri maupun kelompok, melainkan semua demi kepentingan nasional Indonesia. Menjadi macan Asia, bukan hanya bualan belaka, selama semua pihak bersatu padu membangun negeri ini.
“Ayo bangkit mbaknya, kalau kamu butuh bersandar, bersandarlah dibahu ku ini” kataku pada mbak-mbak gemes itu, Yanindra
Kalau aku terpuruk dan harus bangkit, maukah kamu menjadi sandaranku, Yanindra???
Heuheuheu