Lebih dari Ujian Nasional

ujian nasional - DonisaurusKemarin itu aku menjadi salah satu pengawas ujian nasional untuk tingkat sekolah menengah pertama, Yanindra. Peran sebagai pengawas bukanlah pertama bagiku. Dulu tahun dua ribu dua belah aku pernah menjadi pengawas ujian nasional tingkat sekolah menengah kejuruan dan tryout ujian nasional untuk tingkat sekolah menengah pertama. Ya Yanindra, cuman hanya ada saat tryoutnya saja aku mengawas untuk tingkat sekolah menengah pertama. Hal ini dikarenakan sehari sebelum pelaksanaan ujian nasional, aku mengalami kecelakaan, Yanindra.

Aku masih teringat jelas peristiwa di sore waktu itu. Benar-benar itu sehari sebelum dilaksanakannya ujian nasional tingkat smp, sehari sebelumnya. Hari minggu itu aku berboncengan dengan temanku, naas dijalan kendaraan kami bersenggolan dengan dua anak kecil yang naik sepeda motor, entah siapa yang salah dan siapa yang benar. Karena yang aku tahu kebenaran sejati hanya milik Tuhan yang maha tahu segalanya. Kalau dari versiku sih anak kecil itu yang salah, tapi dari anak kecil itu, aku yang salah. Inilah beda penafsiran yang mengakibatkan dilematika tersendiri, Yanindra. Dalam penentuan kebenaran ini, unsur subjektivitas sangatlah tinggi, oleh karena itu aku didakwa yang salah, Yanindra. Ya nggak apa-apalah, mungkin belum rezekiku. Dan perlu kamu ingat Yanindra, mengalah belum tentu kalah.

Maka beberapa hari yang lalu, aku sangat berhati-hati dalam mengendari kuda besi milikku ini. Aku takut kejadian dimasa lalu akan terulang kembali, meski banyak ahli sejarah yang bilang bahwa sejarah tidak akan terulang kembali, meski memiliki cerita yang hampir sama. Beda dulu, beda sekarang, Yanindra. Kalau nggak salah dulu itu aku habis putus Yanindra, jadi pikiranku agak kalut sehingga tidak focus dalam menjalani kehidupan. Kisah yang ku bina selama ini, akhirnya kandas juga. Kamu belum tau kalau aku dulu punya pacar, Yanindra??? aku belum cerita ya, nama pacarku itu Ardhanariswari. Aku mencintainya, seperti kamu mencintai dia, Yanindra. Iya dia, dia lelaki yang menjumpaimu di candi sukuh itu. Dia lelaki yang mendekap erat tubuhmu saat engkau kedinginan. Dia lelaki yang menyeka air matamu, saat engkau ragu untuk menjali kisah jarak jauh dengan dia.

Ardhanariswari itu mirip dengan kisah Ken Dedes, Yanindra. Dulu Ken Arok dinasehati oleh pendeta Lohgawe untuk mencari wanita tipe Ardhanariswari, yaitu wanita yang mengantarkan laki-lakinya mencapai puncak kejayaan. Kata pendeta tersebut, ciri dari wanita yang memiliki tipe ardhanariswari itu betisnya bersinar, Yanindra. Setelah sekian lama mencari, akhirnya Ken Arok bertemu dengan wanita yang ia cari, Ken Dedes. Sayang seribu sayang Yanindra, Ken Dedes sudah tidak sendiri lagi. Berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkan wanita tersebut. Pada akhirnya wanita tersebut berhasil direbut oleh Ken Arok dari pemiliknya yang semula, yaitu Tunggul Ametung.

Kembali ke topic ujian nasional, Yanindra.

Kamu tahu nggak Yanindra, kalau ujian nasional tahun ini berbeda dengan tahun yang lalu?

Sekarang beda Yanindra, ujian nasional sudah tidak lagi menentukan kelulusan. Jadi baik itu anak didik, orang tua peserta didik dan guru-guru agak santai dalam menghadapi ujian nasional ini. Kalau dulu, berbagai cara baik itu yang baik maupun cara buruk ditempuh untuk bisa lulus ujian nasional. Banyak yang menganggap ujian nasional itu nggak adil, belajar dalam waktu tiga tahun hanya ditentukan melalui ujian selama seratus dua puluh menit dalam waktu tiga hari. Banyak anak yang gagal dalam mengerjakan soal ujian nasional padahal dalam mengerjakan soal sehari-hari bisa. Ada ketakutan yang luar biasa pada masa lampau kalau disebutkan ujian nasional. Ketakutan itu menimpa anak didik, orang tua, para guru, hingga kepala daerah masing-masing, Yanindra. Ujian nasional menjadi momok yang paling menakutkan bagi anak didik.

Anak-anak sekolah akan takut dengan ujian nasional dibandingkan dengan polisi. Itu aku lihat kalau pagi banyak anak sekolah yang tidak memakai helm saat berangkat sekolah. Kalau ujian nasional nggak mungkin siswa tidak menggunakan pensil khusus untuk menjawab soal. Hohoho

Nggak nyambung ya Yanindra

Inti dari tulisanku kali ini bukan untuk membahas kamu Yanindra, dan juga bukan untuk membahas Ardhanariswari melainkan membahas soal ujian nasional tahun ini. Harapan ujian nasional dilakukan dengan jujur masih sulit untuk terwujud. Beberapa pihak masih bermain kotor dalam ujian nasional. Banyak sekolah yang mengkatrol nilai peserta didiknya melebihi ketidakwajaran. Seorang yang membaca saja sulit mendapatkan nilai yang mustahil didapatkan manusia normal seperti aku, Yanindra. Perbaikan dalam pelaksanaan ujian nasional masih perlu dilakukan, Yanindra. Evaluasi perlu dilakukan agar kesalahan dimasa kini tidak terjadi lagi dimasa yang akan datang.

Tapi kalau nggak salah, Ardhanariswari itu lahir pada malam anggoro kasih lho Yanindra…..

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *