Piala Dunia Rusia Selesai, Perancis Juara
|Piala Dunia akhirnya berakhir juga. Sebulan lamanya, layaknya puasa, penggemar sepak bola disuguhi pertandangin tertinggi diajang bola sepak. Gelaran lima tahunan ini berlangsung di Russia, negara terdapat simbol palu dan arit. Russia sebagai tuan rumah menyediakan lapangan yang sudah terstandar oleh FIFA. Jadi tidak ada istilah lapangan tegenang air, permukaan lapangan tidak rata, pencahayaan yang kurang. Semua itu keluhan-kelugan yang ada di liga Indonesia, bukan sekelas piala dunia.Perancis berangkat ke Piala Dunia dengan membawa skuad muda nan mahal. Skuad Perancis diisi oleh pemain-pemain muda yang sedang naik daun di klub masing-masing. Nama-nama tenang semacam Karim Benzema, Dimitri Payet, Laurent Koscielny, tidak terdapat dalam skuad yang diasuh oleh Didier Deschamps. Berikut ini merupakan skuad dari Timnas Perancis:
Kiper: Hugo Lloris (Tottenham Hotspur), Steve Mandanda (Marseille), Alphonse Areola (PSG)
Bek: Djibril Sidibe (AS Monaco), Benjamin Pavard (VfB Stuttgart), Raphael Varane (Real Madrid), Presnel Kimpembe (PSG), Adil Rami (Marseille), Samuel Umtiti (FC Barcelona), Lucas Hernandez (Atletico Madrid), Benjamin Mendy (Manchester City)
Gelandang: Paul Pogba (Manchester United), N’Golo Kanté (Chelsea FC), Corentin Tolisso (Bayern Munich), Blaise Matuidi (Juventus), Steven N’Zonzi (Sevilla), Thomas Lemar (AS Monaco)
Penyerang: Kylian Mbappe (PSG), Olivier Giroud (Chelsea FC), Antoine Griezmann (Atletico Madrid), Ousmane Dembele (FC Barcelona), Nabil Fekir (Lyon), Florian Thauvin (Marseille).
Pada Piala Dunia 2018 yang digelar di Rusia, Prancis berada di Grup C bersama Peru, Denmark dan Australia. Dengan segala perhitungan yang ada, Perancis diprediksi akan dengan mudah lolos dari grup ini. Dilihat dari komposisi pemain, jelas 3 negara yang menjadi lawan levelnya masih dibawah Perancis. Tapi kenyataannya berbeda. Permainan Perancis kurang menyakinkan.
Fase grup
Pada pertandingan pertama (16 Juni) di Stadion Kazan Arena, Perancis “hanya” menang dengan skor 2-1 atas Australia. Gol Penalti dari Griezmann menit 58 berhasil disamakan oleh gol penalty juga dari Jedinak pada menit 62. Dan gol ketiga pada awalnya atas nama Pogba pada menit 80, akan tetapi kemudian gol tersebut dianggap sebagai gol bunuh diri dari pemain Australia, Behich. Pertandingan ini diwarnai dengan penggunaan teknologi berupa VAR untuk hadiah penalti buat Perancis dan Australia. Sedangkan teknologi garis gawang digunakan untuk gol dari Pogba.
Pertandingan kedua (21 Juni) di Ekaterinburg Arena, Perancis menghadapi “hanya” Peru yang pada pertandingan pertama kalah dari Denmark dengan skor 2-0. Seharusnya Perancis bisa menang dengan mudah. Akan tetapi fakta dilapangan lagi-lagi berbeda. Perancis hanya menang tipis 1-0 melalui gol dari K.Mbappe pada menit 34. Dilihat dari statistic pertandingan, Perancis kalah dari Peru. Penguasaan bola 43% : 57% untuk keunggulan Peru yang pemainnya mungkin jarang terdengar namanya di liga papan atas Eropa.
Dengan 2x kemenangan sudah dapat dipastikan Perancis lolos dari babak grup. Pada pertandingan ketiga (26 Juni) , untuk menentukan siapa yang juara grup, Perancis menghadapi Denmark yang memiliki peluang untuk lolos. Pertandingan terasa sangat berat sebelah. Perancis mendominasi pertandingan dengan pengusaan bola mencapai 68% berbanding dengan 32%. Beberapa pemain yang pada 2 pertandingan awal tidak bermain, akhirnya dimainkan seperti Mandanda, Kimpembe, Sidibe, Lemar, dan Mendy. Hasil akhir pertandingan 0-0, Perancis sebagai juara grup, dan Denmark berstatus runner up grup.
Babak 16 besar
Pada babak 16 besar (30 Juni), Perancis harus menghadapi salah satu unggulan yakni Argentina. Hal ini dikarenakan Argentina harus susah payah lolos dari fase grup dengan menduduki peringkat ke-2. Pertandingan berjalan sangat menarik. Argentina menumpuk pemain dilini tengah dengan tujuan agar permainan Perancis yang memiliki lini tengah sangat kuat tidak berkembang. Argentina berhasil menguasai dalam penguasaan bola yakni unggul 61% : 39%. Akan tetapi Perancis bermain lebih efekti.
Gol pertama dari Perancis dibuka oleh Griezmann melalui titik putih pada menit 13. Wasit memberikan hadiah tersebut setelah Mbappe dijatuhkan oleh M. Rojo di kotak penalty. Setelah gol tersebut, Argentina terus menekan, meskipun jarang sekali melalui Messi. Akhirnya gola penyama kedudukan berhasil dicetal oleh Di Maria melalui tendangan spektakuler pada menit ke-41. Memasuki awal babak kedua, Argentina berbalik unggul. Melalui kemelut didalam kotak penalti, Marcado berhasil membelokkan tendangan dari Messi. Argentina 2 Perancis 1.
Perancis berhasil menyamakan kedudukan melalui gol spektakuler dari Pavard pada menit 57. Gol tersebut seolah menjadi peruntuh semangat dari Argentina dan penambah semangat dari Perancis. Perancis kemudian unggul dua gol yang dibuat oleh Mbappe. Perancis 4 Argentina 2. Pada pertandingan ini terlihat bahwa Perancis unggul dalam kecepatan. Perancis berhasil memaksimalkan kecepatan dari Mbappe. Pemain 19 tahun ini berhasil mengobrak-ngabrik pertahanan dari Argentina. Argentina hanya mampu memperkecil skor melalui pemain pengganti, S. Aguero pada menit 90+3. Perancis lolos kebabak 8 besar, Argentina pulang.
Babak 8 besar
Pertandingan 8 besar antara Perancis vs Uruguay berlangsung di Stadion Nizhny Novgorod (6 Juli). Uruguay berhasil lolos kebabak 8 besar setelah menyingkirkan Cristiano Ronaldo dkk dengan skor 2-1. Kemenangan itu memakan korban dengan cideranya Edison Cavani. Perancis benar-benar diuntungkan dengan tidak adanya Cavani. Perancis benar-benar menguasai pertandingan, duet lini tengan Paul Pogba dan Kante berhasil mengatur tempo permainan. Dari penguasaan bola Perancis unggul 62% : 38 %. Akan tetepi tendangan ke gawang lebih unggul Uruguay. Perancis berhasil unggul 2-0, sundulan dari Varane memanfaatkan tendangan bebas Griezmann pada menit 40 dan tambahan gol dari Griezmann setelah tendangannya gagal diamankan dengan baik oleh penjaga gawang Uruguay pada menit 61.
Babak semifinal
Pada babak semifinal (11 Juli), Perancis menghadapi lawan yang sangat berat, yakni Belgia.
Belgia merupakan salah satu tim yang skuadnya memiliki kualitas merata. Di sana terdapat nama-nama tenar yang bermain untuk liga elit Eropa, Courtois (Chelsea), Kompany (Man City), K. De Bruyne (Man City), E. Hazard (Chelsea) Lukaku dan Fellaini (Man United) dll. Perjalanan dari Belgia menuju semifinal berjalan sangat mulus.Panama, Tunisia, Inggris, Jepang, Brasil semua mampu dikalahkan oleh Belgia. Lawan yang sepadan untuk Perancis.
Perancis bermain sangat pragmatis. Tidak banyak menguasai bola, akan tetapi banyak melakukan tendangan gawang sebanyak 19 kali dibandingkan dengan Belgia yang hanya 9 kali. Secara penguasaan bola, Belgia unggul jauh yakni 64% dibandingkan dengan Perancis yang hanya menguasai bola 36%. Gol Perancis dihasilkan melalui sundulan dari Umtiti pada menit 51 memanfaatkan sepak pojok dari Griezmann. Perancis menutup laga dengan keunggulan 1-0 atas Belgia tinggal menunggu pemenang antara Kroasia melawan Inggris.
Final..
Sebagian besar penggembar bola menginginkan final yang ideal, yakni final antara Perancis dengan Inggris. Bukannya meremahkan Kroasia, pemain Inggris lebih familiar dan lebih menjanjikan. Maka banyak orang yang menginginkan final Piala Dunia 2018, antara Perancis dan Inggris yang kedua negara diisi oleh pemain pemain muda yang sangat berbekat.
Harapan itu tinggallah harapan.
Inggris menangi
Kroasia berbahagia setelah mampu membalikkan keadaan. Kroasia 2 Inggris 1.
Perancis vs Kroasia.
Banyak orang yang lebih mengunggulkan Perancis sebagai juara dunia. Perancis pernah menjadi juara dunia tahun 1998 dan juga peringkat ke-2 tahun 2006. Sedangkan prestasi tertinggi sebelumnya dari Kroasia adalah juara 3 ketika Perancis juara 1. Dilihat dari komposisi pemain, Perancis lebih unggul karena stok pemain banyak dan memiliki kualitas berbeda. Sedangkan Kroasia terdapat perbedaan yang signifikan antara pemain inti dengan pemain cadangan.
Kroasia melalui pertandingan pada fase awal dengan seluruhnya kemenangan, termasuk kemenangan fantastis Kroasia atas Argentina 3:0. Namun setelah memasuki fase gugur, perjuangan Kroasia kelihatan semakin berat ini terbukti dari babak 16 besar, 8 besar, dan semifinal harus dilalui oleh Luca Modric dkk melalui perjuangan yang melelahkan 90 menit + 15×2 menit tambahan. Seoalah mereka mengeluarkan energi yang lebih dibandingkan Perancis.
Final berlangsung di Stadion Luzhniki (15 Juli)
Dilihat dari statistic permainan, sepantasnya Kroasia tidak kelah secara telak.
Dari data statistis tersebut menunjukan bahwa pemain Kroasia unggul.
Sepak bola seperti itu menguasai bola lama tidak menjamin suatu tim akan menang. Tim yang keluar sebagai pemenang adalah tim yang mampu membuat dan memaksimalkan peluang yang ada semaksimal mungkin
Gol pertama Perancis bermula dari tendangan bebas yang dieksekusi Griezmann, bola yang meluncur kearah gawang salah diantisipasi oleh Mandzukic sehingga tercipta gol bunuh diri dimenit 18. Kroasia kemudian berhasil menyamakan kedudukan melalui gol dari Perisic dengan tendangan yang keras sulit diantisipasi oleh penjaga gawang Perancis pada menit 28. Perancis mendapatkan hadiah penalti setelah tendangan sudut dari Griezmann mengenai tangan dari Perisic. Penalti diambil oleh Griezmann dan berhasil membuat Perancis unggul 2:1 pada menit 38.
Babak kedua Perancis menambah gol melalui Paul Pogba 59’dan gol dari Mbappe 65’. Kedua gol itu hampir mirip. Kedua pemain melakukan tendengan keras ke arah pojok yang sulit diantisipasi Subasic. Pada menit ke 69, Mandzukic berhasil mengukirkan namanya sebagai pencetak gol bagi Perancis dan Kroasia setelah memanfaatkan blunder dari kipper Perancis, H.Lloris, Kroasia 2 Perancis 4.
Setelah 90 menit skor tidak berubah, Perancis 4 Kroasia 2
Perancis keluar sebagai juara Piala Dunia 2018
Perancis harus menunggu 20 tahun untuk mendapatkan kembali gelar Juara Dunia untuk kedua kalinya. Pelatih Perancis, Didier Deschamps menjadi salah satu pesepakbola yang berhasil menjuarai Piala Dunia baik itu sebagai pemain (1998) maupun sebagai pelatih (2018). Pemain muda Perancis, Mbappe keluar sebagai pemain muda terbaik. Sedangkan untuk pemain terbaik Piala Dunia 2018 jatuh pada Luca Modric pemain dari Kroasia.
Selamat kepada Perancis
Sampai jumpa 5 tahun lagi di QATAR.
revolusi perancis jilid II