Masa Pemerintahan Gus Dur
|Abdurahman Wahid alias Gus Dur merupakan presiden Indonesia yang ke-4. Gus Dur menjadi presiden setelah berhasil unggul dari pesaingnya dalam Sidang Istimewa MPR. Dalam pemilihan presiden itu Gus Dur yang didukung oleh poros tengah berhasil meraih 373 suara, mengalahkan Megawati Soekarnoputri yang memperoleh 313 suara. Gus Dur kemudian dilantik menjadi presiden Indonesia, dan Megawati menjadi wakilnya.
Gus Dur kemudian membentuk sebuah kabinet yang disebut kabinet persatuan nasional Indonesia. Kabinet ini merupakan diisi oleh orang-orang politik dari partai pendukung Gus Dur sehingga memunculkan istilah kabinet pelangi atau kabinet gado-gado. Pergantian kabinet dalam pemerintahan Gus Dur sering terjadi. Banyak para menteri yang mengundurkan diri.
Kebijakan dalam Bidang Politik
Pada masa pemerintahan Gus Dur, kondisi politik dalam negeri Indonesia kurang stabil. Hubungan yang kurang harmonis antara Gus Dur dengan para menteri dan anggota DPR menjadi salah satu penyebabnya. Kebijakan politik Gus Dur antara lain:
- Membubarkan Departemen Penerangan, senjata utama rezim Soeharto dalam menguasai media. Reformasi kedua adalah membubarkan Departemen Sosial yang korup
- Mencabut kewajiban SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers),
- Untuk pertama kalinya Panglima TNI berasal dari Angkatan Laut, tidak dari Angkatan Darat
- Gus Dur juga mengusulkan agar TAP MPRS No. XXIX/MPR/1966 yang melarang Marxisme-Leninisme
- Akan membuka hubungan resmi dengan Israel
- Menandatangani nota kesepahaman dengan GAM hingga awal tahun 2001
- Melakukan berbagai kunjungan ke luar negeri. Jadwal kunjungan ke luar negeri menghasilkan banyak mitra luar negeri.
- Akan membentuk Poros Jakarta Bejing dan New Delhi
Kebijakan dalam Bidang Ekonomi
Gus Dur membuat kontroversi yakni akan membuka hubungan dagang dengan Israel. Niatan ini kemudian mendapatkan tentangan dari berbagai kalangan. Selama ini bangsa Indonesia sangat antit terhadap Israel yang merupakan musuh umat Islam. Keinginan Gus Dur ini merupakan upaya untuk menarik investor asing masuk Indonesia. Israel/Yahudi merupakan salah satu kekuataan utama ekonomi dunia.
Kebijakan dalam Bidang Sosial Budaya
Kebijakan dalam bidang sosial zaman Gus Dur acap kali kontroversial dan kurang dapat dipahami oleh kebanyakn orang. Kebijakan yang terkesan nyeleh itu menimbulkan hal yang baru, yang sebelumnya tidak ada di Indonesia. Sikap terbuka dan kebebasan Gus Dur ini sehingga beliau mendapatkan julukan bapak pluralisme. Beberapa kebijkan Gus Dur antara lain:
- Gus Dur mengumumkan bahwa Tahun Baru Cina (Imlek) menjadi hari libur opsional. Tindakan ini diikuti dengan pencabutan larangan penggunaan huruf Tionghoa
- Gus Dur mengumumkan pemberlakuan dekrit yang berisi: pembubaran MPR/DPR, mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dengan mempercepat pemilu dalam waktu satu tahun dan membekukan Partai Golkar sebagai bentuk perlawanan terhadap Sidang Istimewa MPR.
kebijakan ekoanomi masa pemerintahan gusdur tidak mengalami perubahan yang signipikan karna masih tingginya pengangguran