Faktor Belanda keluar dari Indonesia

pengakuan kedaulatanBerdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar, Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949. Konsekuensi dari hasil KMB ini kemudian memaksa Belanda untuk segera melakukan penarikan tentara Belanda dari seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian, berakhirlah sudah penguasaan Indonesia oleh Belanda. Semenjak itu, Indonesia menjadi negara yang benar-benar sudah merdeka. Selain adanya hasil KMB, berbagai kondisi baik itu dari dalam negeri dan luar negeri memaksa Belanda untuk segera keluar dari Indonesia

Faktor dari dalam

Faktor dari dalam negeri Indonesia yang memaksa Belanda keluar dari Indonesia antara lain:

  1. Belanda menyadari bahwa kekuatan militer tidak cukup untuk menghadapi militer Indonesia yang berjumlah banyak dengan semangat luar biasa untuk mengusir penjajah
  2. Perang yang berkepanjangan membuat hancurnya perkebunan dan pabrik-pabrik Belanda yang ada di Indonesia
  3. Belanda tidak mendapat dukungan dari dalam negeri Indonesia
  4. Para pejuang Indonesia melakukan perang gerilya dan serangan terus menerus terhadap kekuatan Belanda di Indonesia

Faktor dari Luar

Sedangkan faktor dari luar negeri yang membuat Belanda harus meninggalkan Indonesia antara lain: Sikap dari PBB, negara negara Asia-Afrika dan Amerika Serikat.

Resolusi DK PBB

Pada tanggal 28 Januari 1949, Dewan Keamanan (DK) PBB mengeluarkan resolusi yang disampaikan kepada Indonesia dan Belanda antara lain: (a) mendesak kepada Belanda untuk menghentikan seluruh operasi militer, dan kepada Indonesia agar menghentikan perang gerilya, (b) mendesak Belanda untuk membebaskan pemimpin Indonesia yang ditangkap saat mengadakan Agresi Militer Belanda II, (c) menganjurkan Indonesia dan Belanda untuk membuka kembali perundingan.

Konferensi Asia di New Delhi

Sebelumnya tanggal 19 Desember 1949, P.J Nehru (dari India) dan U Aung San (dari Myanmar) memprakarsai Konferensi Asia yang diselenggarakan di New Delhi tanggal 20-23 Januari 1949 yang dihadiri negara negara antara lain: Afghanistan, Australia, Myanmar, Sri Langka, Ethiopia, India, Iran, Irak, Libanon, Pakistan, Philipina, Saudi Arabia, Suriah dan Zaman. Wakil Indonesia yang hadir dalam konferensi Asia antara lain A.A Maramis, Sudarsono, dan Soemitro Djojohadikusumo. Hasil dari konferensi Asia berupa resolusi yang akan diajukan kepada PBB. Isi resolusi konferensi Asia antara lain:

  1. Pengembalian pemerintah Indonesia ke Yogyakarta
  2. Pembentukan pemerintah ad interim yang mempunyai kemerdekaan dalam politik luar negeri
  3. Penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia
  4. Penyerahan kedaulatan paling lambat pada tanggal

Sikap Amerika Serikat

Pada awalnya, Amerika Serikat membantu Belanda dalam banyak hal, salah satunya adalah dengan kembali berkuasa Indonesia. Belanda merupakan salah satu Sekutu dari Amerika Serikat pada Perang Dunia II terutama untuk kawasan di Eropa Barat. Amerika Serikat memberikan bantuan ekonomi dan militer untuk Belanda dalam Marshall Plan. Tujuan dari Amerika Serikat ini tidak bisa dipisahkan dari politik Amerika Serikat dalam perang dingin dengan Uni Soviet.

Sikap Amerika terhadap Indonesia berubah setelah pemerintah Indonesia menumpas pemberontakan PKI Madiun yang ada kaitannya dengan Uni Soviet. Langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia menumpas pemberontakan PKI inilah yang menjadikan kebijakan Amerika Serikat kemudian mendukung Indonesia dan mendesak Belanda untuk keluar dari Indonesia. Amerika Serikat menganggap bahwa Indonesia sebagai sekutu yang kuat untuk membendung komunisme di kawasan Asia Tenggara. Amerika Serikat takut kalau pada akhirnya tetap mendukung Beladan, akan membuat Indonesia mendekat kepada Uni Soviet.

Untuk materi lebih lengkap tentang PERUNDINGAN-PERUNDINGAN DALAM RANGKA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Kalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih