Kolonialisme dan Imperialisme

kolonilaismeBangsa Indonesia pernah mengalami masa penjajahan selama tiga setengah abad dijajah Belanda dan tiga setengah tahun dijajah oleh Jepang. Penjajahan serta penindasan mengakibatkan kemunduran disegala bidang, baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Tanah jajahan merupakan obyek eksploitasi untuk diambil keuntungan sebesar-besarnya bagi penjajah. Berbagai cara telah ditempuh untuk mengusir kaum penjajah sejak awal, tetapi tidak juga membawa hasil yang menggembirakan. Salah satu sebabnya karena bangsa Indonesia belum memiliki rasa persatuan dan kesatuan.

Secara etimologi, kata kolonialisme berasal dari kata koloni yang artinya daerah jajahan tempat menempatkan penduduk atau kelompok orang yang bermukim di daerah bam yang merupakan daerah asing, jauh dari tanah air, yang tetap merpertahankan ikatan dengan tanah air atau tanah asal. Dalam Ensiklopedia Politik (1983: 75), kolonialisme di ambil dari nama seorang petani Romawi yang pergi jauh untuk mencari tanah yang belum di kerjakan.

Kolonialisme secara etimologis berasal dari kata ”koloni” yang artinya ”daerah jajahan”, berarti daerah menempatkan penduduk atau kelompok orang yang bermukim di daerah baru yang merupakan daerah asing dan sering jauh dari tanah air, yang tetap mempertahankan ikatan dengan tanah air atau aerah asal (W. J. S. Poerwadharminto. 1976: 516).

Kolonialisme menurut Suhartoyo Hardjosatoto (1985: 77), ”kolonialisme merupakan nafsu untuk menguasai dan sistem penguasaan wilayah bangsa atau negara lain”. Hal tersebut dapat diartikan sebagai nafsu untuk menguasai daerah atau bangsa lain beserta perangkat sistem yang digunakan untuk mengatur wilayah yang dikuasai. Sadangkan menurut Suharsa dan Ana Retnoningsih (2005: 258) kolonialisme berarti penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara asal.

Jika kolonialisme itu mempunyai koloni-koloni di daerah lain dan berusaha untuk menyatukan menjadi satu sistem penguasaan, maka hal itu disebut dengan imperialisme. Sedangkan imperialisme itu sendiri berarti poiitik eksploitasi bangsa lain untuk kepentingan imperialis. Jadi dapat di katakan bahwa kolonialisme identik dengan imperialisme.

Kata imperialisme sendiri berasal dari kata imperium yang berarti perintah, kemudian berubah arti menjadi hak memerintah atau kekuasaan memerintah, kemudian berubah lagi menjadi daerah dimana kekuasaan itu di lakukan.

Imperialisme dapat di bedakan menjadi dua yakni imperialisme kuno dan imperialisme modern. Imperialisme kuno adalah ambisi untuk mencari tanah jajahan dengan tujuan utama mennguasai perdagangan yang mempunyai ciri utamanya yaim Gold, Gospel dan Glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Sedangkan imperialisme modern adalah perluasan daerah jajahan sebagai tempat pemasaran hasil industri, mencari bahan mentah, dan bahkan untuk mendapatkan tenaga kerja buruh yang murah.

Menurut Sukarno (1983: 14) imperialisme adalah suatu nafsh, suatu sistem menguasai atau mempengarahi ekonomi bangsa lain. Sedangkan menurut Suhartoto Harjosatoto (1985: 1 1) Imperialisme adalah nafsu untuk menguasai satu sistem wilayah bangsa lain. Adapun tujuan di berlakukannya Imperialisme menumt Soermarsono Mestoko (1985: 33) adalah:

  1. Perjuangan untuk memperoleh daerah strategis, basis militer, serta urat nadi lalu lintas.
  2. Keinginan untuk membangun imperium ekonomi demi kesejahteraan bangsa yang mendominasi.
  3. Keinginan untuk mendapatkan daerah baru untuk menanamkah modal surplus yang terdapat pada negara yang mendominasi.
  4. Usaha untuk mencari sumber bahan mentah bagi keprluan bangsa yang
  5. Untuk mencari pasaran bam bagi pernaiaran barang-barang bangsa yang mendominasi.
  6. Keinginan untuk memperoleh prestasi yang datang sebagai akibat dari timbulnya imperium baru.

Dari berbagai penjelasan di atas, jelas sekali terlihat keterkaitan kolonialisme dengan imperialisme yaitu sama-sama untuk menguasai dan mempengaruhi bangsa lain dalam segala bidang kehidupan. Pokok imperialisme adalah eksploitasi terhadap bangsa lain untuk kepentingan kaum Imperialis (Mother Country). Karena itu, pada hakekatnya tidak ada perbedaan antara kolonialisme dengan imperialisme.

No Comments

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *